Part 30

20 4 0
                                    

✨ Happy reading ✨

***

"Kemana Mama? SIAPA YANG BERANI MASUK TANPA SEIZIN KU," bentak Kenzi pada seluruh maid dan bodyguard.

"Maaf tuan muda, tidak ada yang masuk kecuali dokter Rian dan tim nya, dua jam lalu nyonya besar di bawa ke rumah sakit karena kondisi nya yang menurun," ujar salah satu bodyguard memberitahu.

Kenzi langsung berlari keluar rumah setelah mendengar penjelasan itu, dia baru saja pulang dari rumah sakit karena sang Bunda sudah di perbolehkan pulang, lalu sekarang? Mama nya yang di larikan ke rumah sakit.

"Tuhan, jangan ambil kebahagiaan saya, saya sadar sudah melakukan banyak dosa, tapi tolong, jangan pisahkan saya dengan separuh nafas saya," gumam Kenzi di sela kecepatan motornya.

Sesampainya di rumah sakit, Kenzi berlari ke ruangan Rian, kosong, tidak ada orang.

"Sial," umpatnya.

"ICU," gumamnya kembali berlari dengan tergesa.

Benar saja, sampainya di ruangan ICU, dokter Rian keluar bersama dua orang dokter lainnya.

"Dok," panggil Kenzi mencoba mengatur nafasnya.

"Tuan muda, anda tidak papa?" Tanyanya.

Kenzi mengangguk. "Mama? Bagaimana Mama?" Tanya Kenzi panik.

"Maaf tuan muda, kami gagal menyelamatkan nyonya Naura, dengan berat hati saya menyampaikan, bahwa nyonya Naura tidak tertolong," ucap Koi_salah satu rekan Dokter Rian.

Deg

Kenzi menatap Rian, lalu menarik kerah nya. "Katakan kalau ini tidak benar Dokter, katakan kalau semua ini hanya halusinasi saya, KATAKAN," bentak Kenzi.

"Tuan muda, tenang lah," ucap Rian.

"Katakan saja dokter, katakan semuanya hanya mimpi buruk saya," ujar Kenzi melemah, membuat Rian dan dua rekannya merasa iba.

"Apa yang dikatakan dokter Koi benar, tuan muda, nyonya Naura tidak tertolong, kami terlambat," ucap Rian membuat Kenzi langsung membogem dokter muda itu.

Bugh!

"SIALAN, KAU BERJANJI UNTUK MENYELAMATKAN NYA," teriak Kenzi, emosinya meluap.

"Ken? Astaga, Lo kenapa?" Tanya Damian yang kebetulan kembali ke rumah sakit, karena barang Felly ada yang tertinggal.

Kenzi acuh, dia menerobos masuk dan melihat beberapa suster yang ingin menutup wajah cantik Naura.

"JANGAN," bentak Kenzi.

Damian yang ikut masuk juga syok saat melihat tubuh kaku Naura.

"Enggak hiks, Mama bangun, El disini, Abang disini hiks, Ma, Mama mau lihat El sarjana tahun ini kan? 2 bulan lagi Ma, ayo bangun hiks Mama, Mama ayo bangun, kalau Mama pergi El sama siapa hiks Papa gimana? Ayo bangun Ma, Papa sama El butuh Mama, kita gak bisa kalau gak ada Mama, hiks Mama..

Kenzi melemah, dia memeluk tubuh Naura dan menangis sesenggukan, Damian menghapus air matanya dan keluar, dia menatap tiga dokter yang masih berada di tempatnya.

Allexa {End}Where stories live. Discover now