Part 15

15 3 0
                                    


***

"Gimana Mey, enak kan?" Tanya Bian.

Ameyra yang baru mencoba makanan instan seperti mi cup ini pun mengangguk mengiyakan pertanyaan Bian.

"Enak, pantes kalian sering pesan mi cup ternyata seenak ini," ujar Ameyra tersenyum.

"Kan Arga udah bilang kalau ini tuh enak banget," ucap Arga.

"Jangan keseringan, bukannya lo di larang sama kakak Lo," ucap Reyhan.

Ameyra mengangguk. "Lo juga di larang, tapi keseringan," ujar Gibran.

"Beda Gib, untuk ayang mah harus tetap sehat," ucap Bian.

Uhuk uhuk uhuk

Reyhan langsung memberi air putih pada Arga yang terbatuk, Arga meminumnya dengan rakus karena tenggorokan nya terasa panas karena tersedak makanan pedas.

"Pelan-pelan kak, menu kita semua sama, gak bakalan di minta," ucap Ameyra.

"Rey," panggil Arga panik sambil menatap pintu kantin.

"Kenapa?" Tanya Bian bingung.

Reyhan langsung mengikuti arah pandang Arga begitupun yang lainnya, mereka kompak melotot melihat siapa yang berjalan mendekat ke arah mereka bersama Candra, terutama Reyhan dan Ameyra yang sama-sama menegang.

"Mampus Rey, itu kak Allexa," ucap Bian.

"Buang-buang ck cepat di buang woy lah," ucap Gibran.

"Anjir Gib, mana sempet," ucap Bian.

"Sempat Bian, kak Allexa nya lagi ngobrol sama Pak Candra, masih punya waktu," ucap Arga memunguti mi cup mereka di bantu dengan Gibran.

Setelah selesai, Arga segera membawa mi cup yang masih tersisa setengah untuk di buang.

"Eh Arga mau buang kemana itu woy lah," ucap Bian panik.

"Tong sampah depan," ujar Ameyra.

"Goblok nya astaga," ucap Gibran meraup wajahnya kasar.

Sedangkan Reyhan sudah pasrah saat Allexa menghentikan Arga.

"Mau kemana Arga?" Tanya Allexa.

"Mau buang sampah kak, sebelum ketahuan jadi di buang dulu," jawab Arga.

"Ketahuan apa?" Tanya Allexa.

"Makan mi cup," jawab Arga.

"Emang takut ketahuan siapa?" Tanya Canda ikut bertanya.

"Kak Allexa."

Allexa terkekeh kecil melihat kepolosan Arga, sudah jelas jika Allexa ada di hadapannya dan sedang berbicara dengannya kan?

"Tong sampahnya di situ, buang yang bener ya," ucap Allexa yang di angguki Arga.

Candra ikut tertawa kecil, bisa-bisanya Arga yang polos malah bergabung dengan Reyhan dan yang lainnya.

Allexa {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang