65 || Memeluk Luka

6.6K 998 1K
                                    

HEYY GIMANA SEHAT?!

PUASANYA UDH BOLONG BLM?

MARI KITA BACA LAGI KISAH MEREKA WKWKKW happy reading!

***

"Iya salah satunya," ucap Abbie pelan. Di sini Abbie sama sekali tak merasa takut dengan pria itu. Dia bahkan tidak kepikiran sama sekali akan berbahaya sekali mengobrol dengan orang asing yang tiba tiba menghampiri lalu berdiri tepat di samping. Di mana taman sedang sepi yang bisa saja terjadi hal yang tidak diinginkan. Sejujurnya Abbie sudah lelah dengan semuanya.

Dia lelah dengan sekolahnya, dia lelah dengan pertemanan, lelah dengan pria yang saat ini bersamanya. Di mana ketika dia dekat dengan pria tersebut semakin terkikisnya kenyamanan hidup yang semula tak pernah ada masalah dengan orang lain.

Dia tidak menyangka bahwa hidup bersama orang yang memang kehidupannya begitu tersorot ternyata tidak seenak itu. Mungkin beberapa orang sangat menyukai berada di posisi di mana kekasihnya adalah sosok yang famous atau dikenal banyak orang. Faktanya, banyak sekali hal tidak diinginkan. Seperti orang orang yang menyukai kekasihnya menjadi pembenci kepada dirinya, yang pada kenyataannya ia sama sekali tidak berbuat jahat ataupun melakukan hal semacam itu.

Dia hanya menjalin hubungan serta dekat dengan pria yang juga mencintainya. Ah mungkin di mata mereka salah, dan sebagaimana pun dia tak bisa melakukan apapun selain ya udah.

"Berat ya jadi remaja. Saya punya anak seumuran kamu."

"Oh ya?"

"Iyaa, persis sekali. Hanya saja berbeda jenis kelamin. Kami sangat jauh, dan tidak cukup akrab dikarenakan banyak hal." Mendengar itu, Abbie hanya mengangguk.

"Orang sini, Om?"

"Enggak."

"Jakarta?" Tanya Abbie lagi, lelaki itu mengangguk.

"Sama saya juga."

"Ada urusan apa ke sini?" Tanya pria itu. Abbie terdiam.

"Masalah."

Tak lama pria itu menghela napasnya, "begitu juga dengan saya. Tapi di sini saya cari kenangan."

"Untuk apa dicari terlebih kenangan itu selalu mengikuti jejak kita?" Pertanyaan Abbie membuat pria itu tersenyum.

"Sayangnya kenangan ini emang hanya bisa dicari di kota ini. Banyak sekali sesuatu yang indah pernah terjadi di sini bersama seseorang, walaupun pada akhirnya hanya menjadi sebuah kenangan." Mendengarnya cukup pilu, sepertinya memang begitu. Atau ternyata memang hanya modus belaka di mana pria ini ternyata ada maksud tertentu? Ya bisa dikatakan di jaman sekarang susah sekali mempercayai orang.

Pasalnya banyak sekali orang yang merusak kepercayaan dan menghina kepercayaan orang demi sesuatu yang diinginkan. Ya misalnya menculik, mencuri, dan semacam itu. Kejahatan yang membuat orang orang lebih hati hati lagi untuk berbicara dengan orang asing, tapi untuk saat ini Abbie memang membutuhkan seseorang untuk diajak berbicara.

"Om berantem sama istri?"

"Kami emang tidak akur."

"Kenapa menikah?" Seketika pria itu menghela napasnya, oke bisa dikatakan pria itu tidak akan menceritakannya atau mungkin berat. Entahlah, yang jelas dari tarikan serta hembusan napas yang dikeluarkannya tadi terdengar cukup berat. Tapi ya bagaimana pun hidup di dunia ini memang selalu berat, bukan hanya dirinya saja.

"Om punya anak berapa?" Tanya Abbie karena bosan.

"Tiga, cowok semua."

"Udah gede?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KHAGESWARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang