19 || Manisnya keluarga Nia

90.9K 15K 7.6K
                                    

Halo-loha! Balik lagi sama cerita ini, seneng gak ni up cepet?

Btw jangan lupa spam komen yaa, dan isi komentar di setiap line paragraf🥰

Happy reading everyone!

>>><<<

Abbie menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, ah sial hari ini sepulang sekolah dirinya harus mengikuti ekskul. Sebenarnya Abbie niat tidak niat sih masuk ekskul tersebut, namun karna kewajiban mengikuti satu ekskul mau tidak mau dirinya wajib datang.

"Bie, pulang sekolah ke rumah ya. Ada hal penting kata Mami," ucap Nia seraya menunjukkan pesan dari Maminya, Abbie terdiam sejenak, tidak ada alasan dirinya untuk menolak.

"Oke, kok tumben Mami nggak langsung chat gue ya?" Tanya Abbie.

"Lo ceklis satu kata Mami."

Abbie refleks mengecek ponselnya dan benar dia mematikan data ponselnya, senyumnya saat itu juga tercetak membuat Nia memutar bola matanya malas.

"Nyengir lo, haha. Btw ya gue jadi pengin ikut ekskul renang lho, Bie. Keknya enak," ujar Nia tiba-tiba membuat Abbie tidak habis pikir dengan itu, bisa-bisanya dia berpikir enak.

"Mana ada, mager banget, gue aja mager banget."

"Ya elo mah emang mageran, kalo renang yang ngajarin siapa, Bie? Kak Ages?"

Abbie terdiam, ia teringat saat ekskul yang mengajarinya adalah Khages, namun Abbie tidak mau membuat Nia cemburu dan berakhir masuk ekskul renang. Bukan apa-apa, Mami pasti akan menyuruhnya untuk menjaga Nia lebih ekstra.

Nia itu gampang drop, tapi tidak bisa diam. Ya contohnya saja dia banyak mengikuti aktivitas sekolah, sudah tahu lemah, lain dengan Abbie yang kuat tapi mageran.

"Kak Marco, kak Abram sih yang paling sering. Dia materinya jago banget."

"Kalo praktek? Kak Ages ya jago banget? Kan ketuanya?" Tanya Nia lagi, Abbie menghela napasnya pelan.

"Ni, lo gatau sih tuh orang jadi ketua nggak guna njir, kerjaannya cuma rebahan sambil ngeliatin aktivitas kita. Kalo salah di kritik, mending ngajarin, cuma ngomen doang bisanya."

"Gila, keren banget kak Ages," gumam Nia terpukau membuat Abbie mengernyit tidak mengerti.

"Apa? Keren? Otak lo geser, Onyon. Dah gila emang lo. Au ah gelap bangettt," ucap Abbie.

"Ish asli, Bie. Dari buku-buku novel dan film yang gue tonton sifat yang begitu tuh keren banget."

"Lol! Keren dari pantat sapi, ngeselin bege, bedain realita sama ekspetasi dong, Nia. Oke kalau mau bahas haluan lo ga cocok sama gue, gue sebel banget dengernya." Ya bagaimana tidak? Nia selalu menyangkut pautkan dengan novel, film dan pada kenyataannya tidak seindah itu.

Cowok dingin keren? Hey! Cowok dingin tuh bikin gedeg, terlebih saat di ajak bicara, seperti ngomong sama tembok tidak ada jawaban. Sekalinya menjawab hanya satu huruf.

"Y"

"Weirdo," gumam Abbie.

Dan sepulang sekolah, ia sudah siap dengan kaos dan celana panjang untuk renang, ya dirinya belum mampu membeli baju renang maka dari itu memakai yang ada saja.

Abbie mengirimkan Khages pesan.

Abbie
Gue ikut ekskul renang dulu, pulang sekolah juga izin mau ke rumah Nia ada hal penting. Boleh kan?

Cukup lama tidak ada balasan, Abbie hendak meletakkan ponselnya di tas namun suara notif masuk membuat Abbie dengan cepat membukanya dan ternyata balasan dari Khages.

KHAGESWARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang