Epilog

25 4 1
                                    

Puluhan pesan yang berisi ucapan selamat membanjiri Wattsapp-ku. Pesan-pesan itu datang dari kerabat, sabahat dan rekan-rekan bisnisku.

Mereka berbondong-bondong memberikan ucapan selamat dan doa terbaik untuk akad pernikahanku yang kemarin baru saja berlangsung. Yah, baru sekedar akad, sementara resepsinya akan digelar minggu depan.

Kubaca dan kubalas pesan-pesan mereka itu satu persatu.

Abay, 8 jam yang lalu

Assalamualaikum, Akhi. Barakallah, selamat atas pernikahannya. Semoga menjadi pasangan yang sehidup sesurga. Minggu depan, InsyaAllah aku akan datang bersama Aida.

Aku tersenyum kecil membaca pesan dari Abay. Rasanya sudah tidak sabar menunggu kedatangannya minggu depan. Di mana sahabat-sahabat dekatku yang kini berada jauh dan tersebar diberbagai daerah akan datang hanya untuk menghadiri hari bahagiaku.

Salman, 6 jam yang lalu

Hay fren! Selamat ya. Tidak kusangka ternyata Mak Lampir mulut seribu itu yang berhasil mengakhiri masa lajangmu. Takdir kadang semengejutkan itu ya, fren. Minggu depan aku pasti datang, tentunya bersama Arselio juga. Kamu tau? Sekarang dia sudah bisa berjalan. Jika suatu hari nanti Tuhan menganugerahimu seorang anak perempuan, tidak ada salahnya jika kita besanan.

Aku terkekeh membaca pesan dari Salman. Bisa-bisanya dia sudah berpikiran sejauh itu. Mengenai Arselio, dia adalah putra Salman yang baru saja berusia satu tahun.

Rendy, 5 jam yang lalu

Ujung-ujungnya sama Yasmin juga. Ternyata tebakanku benar kan, kalian nyatanya berjodoh. Selamat ya semoga menjadi keluarga yang bahagia. Satu pesanku, berhati-hatilah dengan Yasmin, kamu ingat kan dulu dia seganas macan tutul yang dengan beraninya pernah mengancam akan mengobrak-abrik penangkaran betinaku.

Kali ini aku tertawa dengan pesan dari dokter muda mantan buaya darat itu. Berani-beraninya dia mengatai istriku dengan sebutan macan tutul, meskipun aku akui bahwa yang dikatakan Rendy itu memang benar. Tapi itu dulu, sekarang tentu saja sudah berbeda. Yasmin sudah menjelma menjadi bidadari anggun yang akan menjadi penyejuk mata dan hatiku.

Pesan selanjutnya masih dari Rendy. Pesan kedua yang dia kirimkan itu dalam bentuk foto. Aku pun langsung membukanya. Aku sedikit terkejut kala pesan foto itu ternyata adalah foto sebuah testpack dengan dua garis merah.

Sungguh aku bahagia sekali saat pagi tadi istriku memberitahu kabar kehamilannya. Jadi, cepat lah beritahu Yasmin agar dia segera menyusul. Aku tidak sabar ingin melihat anak kita tumbuh seumuran dan menjadi sahabat dekat seperti ayah mereka dulu.

Aku terkekeh, rasanya aku pun penasaran bagaimana reaksi Yasmin saat kuperlihatkan pesan Rendy ini. Ah, entahlah, yang pasti aku turut bahagia saat mendengar Rendy sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.

Ada satu pesan lagi yang belum kubaca. Tidak ada nama dari pengirim pesan itu, yang artinya aku tidak menyimpan nomornya. Aku pikir mungkin ini salah satu teman atau rekan kerjaku yang kebetulan berganti nomor kemudian belum sempat aku save.

Untuk menjawab rasa penasaranku, segera kubuka pesan itu.

Aku tidak sengaja melihat postinganmu di sosial media. Aku ucapkan selamat dan turut berbahagia. Semoga kamu dan istrimu menjadi keluarga yang harmonis yang senantiasa dilimpahi kebahagiaan. Biar lah menjadi cerita masa lalu bahwa aku pernah menjatuhkan hati sedalam-dalamnya pada sosok pemuda sepertimu. Meskipun pada akhirnya takdir tak pernah menyatukan kita. Sekali lagi selamat.

Mahikarani.

Aku tertegun dengan tangan yang seakan gemetar. Dadaku tiba-tiba berdesir. Bagaimana tidak, Rani adalah wanita pertama yang dulu sempat membuatku jatuh hati bahkan mabuk kepayang, meskipun pada akhirnya dia memilih laki-laki lain sebelum aku sempat memperjuangkannya.

Namun, secinta apapun aku kepada Rani, dia tetap tidak lebih dari sekedar masa lalu yang telah pupus dan sudah berhasil aku kubur dalam-dalam bersama luka pati hati yang sempat kualami waktu dulu.

Perasaanku kepadanya telah benar-benar usai. Biar lah semua itu menjadi rahasia semesta yang tidak perlu dikenang apalagi diulang. Sebab, kini aku sudah memiliki masa depan baru yang harus kujalani dengan sebenar-benarnya bersama bidadari titipan Allah.

Aku akan menjaga cintanya dengan sebaik mungkin, hingga seindah apapun orang-orang di masa lalu maupun di masa depan yang mungkin akan kutemui, tak akan kubiarkan menjadi duri yang akan menggoyahkan imanku untuk berpaling meninggalkan istriku.

❇❇❇

Alhamdulillah, akhirnya cerita ini sudah sampai di part akhir. Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada teman-teman yang sudah setia membaca cerita ini sampai di part akhir ini. Kalian semua adalah support system terbaik bagi saya yang membuat saya akhirnya selalu bersemangat untuk menulis di tengah-tengah kesibukan saya. Berkat dukungan dan apresiasi dari kalian, saya akhirnya bisa merampungkan cerita ini dengan segera.

Mudah-mudahan cerita yang saya tulis ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Bisa menjadi motivasi dan inspirasi agar kita selalu bersemangat untuk menggapai segala impian. Apa yang saya tulis di cerita ini pun mudah-mudahan bisa memberikan banyak nilai dan pesan moral untuk kita ambil hikmahnya bersama.

Mohon maaf apabila ada kekurangan dan ada kalimat-kalimat yang kurang berkenan dalam tulisan ini. Sebab, cerita ini ditulis oleh seorang manusia, yang tentu saja tidak akan luput dari kesalahan. Jadi, ambil yang baiknya dan buang yang buruknya.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya. Saya pamit undur diri. Salam sayang dari saya untuk para pembaca di mana pun kalian berada. Semoga Tuhan selalu memberkahi kehidupan kalian dengan ribuan kebahagiaan

See You Next Story

And

Wassalamu'alaikum

....

Journey Of My LifeWhere stories live. Discover now