10 ❇ Kesalahpahaman

56 42 12
                                    

Saat orang lain salah paham tentang kita. Maka, ingatlah bahwa kita akan diadili oleh Tuhan berdasarkan amal perbuatan kita bukan atas prasangka manusia.




Happy Reading...
~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sepulang kuliah, aku mampir sebentar di sebuah minimarket yang dikelola oleh kampus untuk membeli minuman.

Di tembok minimarket itu, aku melihat ada selembar kertas yang berisi tulisan seperti pengumuman. Aku perhatikan sejenak untuk membaca, ternyata itu adalah pengumuman lowongan pekerjaan untuk posisi pelayan.

"Mas, di sini beneran lagi buka lowongan pekerjaan?" tanyaku pada salah satu pelayanan minimarket itu.

"Iya benar, Mas. Tempat ini sedang membutuhkan satu pelayanan lagi," jawabnya.

"Ooo begitu, ya. Kira-kira bisa tidak, ya, Mas, kalo sambil kuliah. Soalnya saya sedang butuh pekerjaan, tapi yang fleksibel dengan jadwal kuliah saya."

"Tentu saja bisa, Mas. Saya juga masih kuliah. Minimarket ini kan dikelola oleh pihak kampus. Jadi karyawan di sini direkrut dari mahasiswa yang memang pengen kerja part time. Di toko ini, nanti mas punya partner kerja, jadi nanti bisa saling tuker shift sama partner menyesuaikan jadwal kuliah." Pelayanan itu menjelaskan dengan detail.

Penjelasan pelayanan itu membuat mataku berbinar. Rasanya aku senang sekali mendengarnya. Aku seperti menemukan apa yang selama ini sedang aku cari. pekerjaan yang fleksibel dengan jadwal kuliahku, itulah yang aku cari. Ini adalah kesempatan yang bagus. Jadi, aku tidak akan menyia-nyiakannya, karena dengan ini, aku bisa kembali memiliki pekerjaan untuk menopang biaya kuliah dan kebutuhanku.

"Cara daftar dan persyaratannya apa saja, Mas?" tanyaku dengan antusias.

"Hubungi saja nomor yang tertera di kertas pengumuman lowongan itu. Nanti Mas bisa tanyakan langsung dengan bagian pengelola toko ini."

"Baik, Mas, terimakasih banyak infonya," kataku seraya tersenyum.

Jika nanti aku diterima bekerja di toko ini, usaha batikku itu biarlah jadi pekerjaan sampingan saja karena pendapatannya yang tidak menentu. Aku akan memasarkannya secara online saja atau kujual secara langsung saat ada waktu luang diantara waktu kerja dan kuliah.

Sungguh, aku benar-benar senang sekali. Setelah pencarian dan penantian panjang yang amat melelahkan akhirnya aku mendapatkan pekerjaan. Berbulan-bulan lamanya aku menganggur karena tak kunjung menemukan pekerjaan hingga membuatku hampir putus asa didera krisis ekonomi yang berkepanjangan karena penghasilanku berjualan kain batik kadang laku kadang tidak.

Saat ini aku sudah mengantongi dua harapan yang cukup besar yakni lowongan pekerjaan yang baru kudapat tadi dan pengumuman beasiswa yang bulan kemarin aku daftar. Aku sudah lolos dalam tahap seleksi administrasi dan tahap ujian. Aku tinggal mengikuti tahap wawancara di minggu depan. Tahap ini adalah tahapan akhir sekaligus seleksi penentuan lolos atau tidaknya aku dalam beasiswa itu.

Biaya kuliah terbantu lewat beasiswa, penghasilan pun kembali kudapatkan lewat kerja. Membayangkan itu, aku benar-benar bahagia. Semoga saja ekspektasiku ini sesuai dengan harapan. Ternyata, jika Allah sudah berkehendak apapun bisa menjadi lebih mudah.

"Ya Allah, terimakasih banyak atas semua ini. Semoga saja apa yang aku harapkan ini benar-benar menjadi kenyataan." Aku bergumam dalam hati seraya menengadahkan wajah ke langit.

Journey Of My LifeWhere stories live. Discover now