Forty Six: Akennaton Woman

Mulai dari awal
                                    

Lord Joshua membungkuk sopan kemudian mencium tangan Lady Casmira. "Suatu kehormatan bagiku bisa disambut langsung olehmu, Lady."

Lady Casmira tersenyum miring. "Maka suatu kehormatan besar juga bagiku jika kau bersedia menemaniku berbincang..."

Baru saja Lord Joshua ingin mengiyakan, tetapi terhenti ketika Lady Casmira melanjutkan, "sembari mengelilingi istana. Aku akan menunjukkan keindahan yang lebih dari ini."

Kalimat sederhana, tetapi ada maksud lain di dalamnya. Lady Casmira kelihatan terang-terangan kali ini. Ia ingin mencoba pria lain lagi.

Lord Joshua tentu paham. Lady Casmira memang menggoda, tetapi bermain di belakang bersamanya bisa-bisa dibayar dengan nyawa.

"Tawaran menarik, tapi aku tidak bisa, Lady. Berjaga-jaga jika Lord Caesar membutuhkanku," tolak halus Lord Joshua. Pria itu kemudian membungkuk lalu pergi.

Lady Casmira berdecak.

Mood-nya semakin rusak kala Lady Caitlyn datang.

"Biar kutebak, ini adalah ajakan tidur pertamamu yang ditolak mentah-mentah," kata Lady Caitlyn dengan senyuman miring.

Lady Casmira melirik dengan tatapan tajam.

"Kasihan sekali." Lady Caitlyn tertawa kecil.

"Setidaknya aku tidak menjadikan payudaraku sebagai tontonan gratis," singgung Lady Casmira. Oh, ini sungguh pedis.

Lady Caitlyn tak gentar. Gadis itu malah menurunkan sedikit gaunnya agar belahan payudaranya terlihat lebih jelas.

"Setidaknya aku tidak pernah ditolak."

"Itu karena kau murahan!"

"Jadi, mengajak pria tidur bersama itu tidak termasuk murahan?" Lady Caitlyn menyeringai.

Lady Casmira mendekat lalu dengan nada bengis ia berkata. "Jangan pikir kau bisa bicara akrab denganku hanya karena kau dekat dengan adikku, Lady Caitlyn. Sadar dirilah! Kau hanya diabolus kelas rendahan yang kebetulan menjadi selir."

Lady Caitlyn terdiam. Perkataan Lady Casmira kali ini cukup pedis di hatinya. Namun, gadis ini tetap bertahan dengan seringaiannya. Fakta bahwa dirinya berteman baik dengan Lady Bona sudah cukup membuatnya senang. Bahkan kakak gadis itu baru saja mengakuinya.

Lady Casmira menatapnya sinis kemudian segera angkat kaki dari aula.

Ada apa dengan Diabolus Aneor hari ini? Mereka sungguh menyebalkan. Lady Casmira buru-buru masuk ke dalam kamarnya. Baru saja ia ingin istirahat, tetapi kehadiran Lord Victor membatalkan itu semua.

Lord Victor muncul entah darimana kemudian menciumnya. Tangan pria itu melingkar di pinggang Lady Casmira dan sesekali bergerak nakal menyentuh bagian sensitifnya.

Lalu saat ciuman mereka terlepas, Lord Victor keheranan, "Kenapa wajah wanitaku ini terlihat kesal?"

Lady Casmira mengelap bibirnya yang basah. "Para Aneor datang."

"Siapa lagi yang berulah? Haruskah Akennaton ikut turun tangan?" Lord Victor menyeringai. Pria ini memang selalu menjadi yang terdepan bila soal serang-menyerang.

Lady Casmira duduk di depan cermin sembari mengikat rambut. "Si jalang kutil hanya ingin melihat ikan."

Lord Victor tertawa. Raja Clan Akennaton fraksi timur itu memeluk Lady Casmira dari belakang. "Buka gaunmu, sayang. Aku akan menghiburmu," katanya lalu mengecup leher Casmira berulang kali.

DiabolusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang