༒ CHAPTER 38: BACKSTORY (1)

4.5K 543 877
                                    

vote dulu baru boleh baca. 1k comments for next.

Semesta ini akan selalu ada yang bertolak belakang

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Semesta ini akan selalu ada yang bertolak belakang. Terang dan gelap. Ramai dan sunyi. Kebaikan dan keburukan. Sama halnya dengan kaum pengisap darah yang selama ini ternyata kehadirannya nyata di bumi.

Mereka terbagi menjadi dua kubu. Kubu pertama adalah mereka yang memutuskan menjaga kedamaian dunia dengan tidak menunjukkan eksistensi mereka, tidak lagi mengincar darah manusia untuk bertahan hidup. Sementara kubu selanjutnya adalah mereka yang mempunyai hasrat tinggi mengisap darah manusia, menghancurkan manusia, dan menguasai dunia.

Perbedaan tujuan itu yang menyebabkan peperangan terjadi tatkala itu. Antara The Jefhunter dan Azamon. Terjadi pertumpah darah dahsyat di tengah hutan belantara tengah malam bersama hujan badai, guntur, petir menguncang cakrawala.

Namun, hal tersebut sama sekali tidak menghalangi Drytor menjelma menjadi monster besar menyeramkan melawan monster berukuran sebesar dirinya yang merupakan wujud lain dari Azamon.

Mereka saling menyerang ketika ratusan pasukan Azamon tumbang dibantai oleh pasukan The Jefhunter. Kini yang tersisa hanyalah Azamon dan Jefhunter bersaudara yang siap menanti kekalahannya. Azamon tidak akan membiarkan dirinya musnah tanpa arti. Ia enggan menyerah. Berusaha keras mengalahkan vampir yang berambisi membunuhnya.

Pertempuran di antara monster berukuran sebesar raksasa itu berlangsung ganas dan sengit. Semakin lama, alih-alih menurun, tenaga mereka justru semakin bertambah. Dinilai dari dua mata merah membara itu, menunjukkan hasrat dan ambisi masing-masing untuk membunuh, menghabisi, melenyapkan satu sama lain.

"Menyerahlah! Menyerahlah Azamon! Kau akan mati di tanganku!" teriak Drytor yang masih dalam wujud menyeramkan seraya menyerang tinju bertubi-tubi yang nyaris membuat Azamon ambruk.

Azamon tak menggubris perkataan Drytor, dia hanya mengerang dan meraung nyaring hingga burung-burung yang berhabitat di sekitar sana, terbang berhamburan begitu merasakan wilayahnya tidak aman, berada dalam ancaman. Energi Azamon perlahan mulai terkuras, sementara Drytor tidak membiarkan dirinya lengah sedikit pun dan memberikan Azamon mendapatkan celah untuk melumpuhkan kekuatannya.

Sementara di sisi lain, Jersey dengan busur dan panah mengandung racun mematikan hasil ramuan—yang memang manjur untuk memusnahkan vampir selamanya apabila berhasil mengenai jantung—menggunakan kekuatan istimewanya yaitu mengudara. Ia mampu terbang di udara dengan bantuan angin sekitar yang dikendalikannya.

Jersey mendarat perlahan di sebuah dahan pohon besar kuat. Menjalankan rencana untuk melepaskan anak panah beracun mengenai jantung Azamon supaya musnah.

Memfokuskan pandangannya pada target, menaruh anak panah pada sandaran busur, meletakkan jari telunjuk pada bagian atas anak panah sementara di bagian bawahnya ia memosisikan jari tengah serta jari manis. Menarik senar busur ke belakang begitu ia mengarahkan pada target, sudah bersiap untuk melayangkan tembakan mematikan dari anak panah mautnya.

DRYTOR Kde žijí příběhy. Začni objevovat