༒ CHAPTER 17: TRAPPED

8.9K 1.3K 1K
                                    

Hei semuanya. Bro mau minta maaf kalau lately jadi kurang aktif buat update cerita. Karena seperti yang kalian tau, Bro itu masih pelajar, apalagi sekarang full day school jadi susah buat bagi waktu antara belajar, nulis, nugas, belum lagi ada ikut suatu kepanitian dan lain-lain. Jadi buat yang selalu nunggu Drytor update, jangan bosen-bosen nunggu ya. Namun yang pasti, bakal tetap update minimal satu kali dalam seminggu. Asalkan tembus target xixi. So, happy reading y'all!
___________________________________

500 VOTES & 1K COMMENTS
___________________________________

✧500 VOTES & 1K COMMENTS✧___________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ucapan Evory itu benar-benar mengganggu. Selama bekerja, perkataan Evory adalah yang menguasai kepala. Perintah dari Evory untuk memgetahui rahasia The Jefhunters membuat Irithella tidak bisa tenang. Apakah semua itu lagi-lagi sekadar omong kosong? Supaya bisa
mempermainkannya? Irithella tidak akan tahu jika gadis itu tidak membuktikannya sendiri.

"Kondisi Mama kamu jauh lebih membaik," Adalah ucapan dokter Alex—dokter tampan yang menanggani pertama kali saat Mamanya kecelekaan—ketika memeriksa kondisi wanita yang sedang Irithella jenguk. "Tapi saya masih belum bisa memprediksi kapan Mama kamu siuman, yang jelas, kamu tidak usah khawatir karena Mamamu pasti akan segera sadar."

Ketika memeriksa kondisi sang Mama, Dokter Alex melempar beberapa basa-basi—mungkin untuk memecahkan kesunyian—di mana pria itu menceritakan bahwa dia itu adalah sahabat Herberto dari lama dan beberapa pertanyaan tentang perasaan Irithella tinggal di sana.

Irithella mengangguk sambil tersenyum lalu pandangan matanya beralih ke arah Jessica. Ia tak pernah melihat Mamanya tidur senyeyak itu, entah mengapa, Irithella merasa tenang kala melihat Mamanya yang selama ini sering sekali kurang tidur kini bisa tidur nyenyak.

"Melihat Mamamu membuat saya teringat dengan seseorang," ucap Alex sendu yang mana membuat Irithella mengernyit. "Siapa?"

Dokter Alex menggelengkan kepalanya. "Saya masih perlu mengurus sesuatu yang lain, saya permisi dulu. Selamat malam, Irithella."

Irithella sejenak tertegun ketika tanpa sengaja memerhatikan taring Dokter Alex yang tajam dan berkilau. Membuatnya seketika teringat lagi dengan taring panjang Drytor tempo hari.

"Malam Irithella." Dokter Alex mengulangi mencoba menekankan sekaligus menyadarkan lamunan gadis dengan sweater hitam oversize yang membiarkan rambutnya tergerai.

"Oh? Malam, Dok."

Besok bukan hari sekolah, sesuai janji dari Herberto, Irithella diizinkan menginap di rumah sakit untuk menemani sang Mama. Ia duduk di sebelah brankar tempat Jessica tak kunjung membuka matanya, lengkap dengan peralatan medis canggih di sekitarnya.

"Waktu Mama nanya ke aku, gimana menurut aku calon saudara-saudara tiriku, aku jawab mereka baik, that's not true. Mereka gak baik. Mereka semua aneh." Irithella mendesah tipis, curhat kepada Mamanya. "Apalagi Drytor."

DRYTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang