32

572 55 16
                                    

Suara angin bertiup memasuki celah-celah pintu. Punk Hazard membeku meski pun api berkobar membakar sebagian pulau itu. Fenomena alam memang aneh. Namun itu bukan suatu yang mustahil mengingat Grand Line adalah laut penuh misteri. Law mengambil semua den den mushi antek-antek Caesar termasuk den den mushi Monet. Caesar tidak tahu bahwa Law bertarung dengan anak buahnya dan semuanya tumbang dengan badan terpotong.

Monet, wanita itu jelas merasa sulit untuk dikalahkan karena dirinya adalah pengguna buah iblis tipe logia. "Law. Sebaiknya jangan terlalu gegabah untuk melawan ku." Monet menjilat bibir dengan tatapan kau hanya akan membuang-buang waktu.

"Ck, jangan terlalu merasa lebih tinggi." Law mengayunkan pedang panjangnya, memotong-motong tubuh monet menjadi beberapa bagian. "Radio Knife!"

Monet tertawa dengan tubuh tidak lagi menyatu, "Kau berpikir bisa membunuhku dengan teknik ini? Aku jelas tahu kekuatanmu seperti apa." Ketika Monet mencoba menyatukan tubuhnya kembali, potongan tubuhnya jatuh ke lantai berapa kali pun ia mencoba. "Ba-bagaimana bisa. Lagi pula kamu tidak menggunakan Room mu sama sekali. Law, sialan."

"Itu tidak sama seperti teknik yang biasa ku gunakan. Tubuh mu tidak akan menyatu dalam 30 menit." Law berjalan mengambil sesuatu. Sebuah rantai di mana kedua ujung ia ikat dengan tali cukup panjang. Law melilitkan rantai itu ke tubuh Monet. Law mengambil gembok dari balik baju, dan dengan hati-hati dia memasukkan besi gembok ke dalam rantai lalu menguncinya. "Selesai!" Menepuk ke dua tangan seolah ada debu yang menempel.

"Tunggu. Ini batu laut."

"Untung saja aku membuat Room menyelimuti seluruh laboratorium sehingga tidak ada yang sadar mereka ada di dalamnya."

Setelah mengatakan itu, Law meninggalkan Monet dan menuju ruangan Caesar berada. Wanita itu lemas tidak berdaya. Dibandingkan itu, apa yang akan dia lakukan untuk lepas dari rantai yang melilitnya? Pasti Doflamingo akan marah besar jika mengetahui keadaan ini. Relasinya dengan kaido akan berakhir menjadi permusuhan.

Disebuah ruangan pribadi, Caesar sedang bersenang-senang dengan temuannya. Dia memegang sebuah pil kecil berwarna merah. Jika dilihat sekilas, pil itu seperti permen karena rasanya manis. Caesar memberikan permen-permen itu kepada anak-anak yang dia sekap dan dijadikan bahan percobaan.

Pintu ruangan terbuka. Awalnya Caesar mengira itu adalah Monet hingga sebuah suara membuatya berbalik. "Giliran mu, Caesar."

"Kau. Bagaimana bisa berada di sini?"


*****


Luffy menyeret Hody keluar dari istana setelah dengan gamblang dan bodohnya dia mengatakan ingin menguasai Pulau Manusia Ikan. Yang lebih tidak bisa dipercaya adalah dia mangatakan bahwa yang membunuh Otohime atau ibu Shirahoshi adalah dia sendiri. Keluarga kerajaan nampak marah, Shirahoshi menangis tersedu karena dari awal sudah mengetahui kenyataan itu.

Dari tatapannya, Luffy mengetahui niat busuk Hody bahkan sebelum Hody mengatakannya. Jangan lupakan tentang Luffy yang bisa merasakan perasaan seseorang. Semenjak kembali dari Pulau Kebebasan, kemampuannya mendengarkan suara kehidupan semakin meningkat. Sementara di dalam istana sudah gaduh karena kru dan para prajurit bertarung melawan anak buah Hody. Sesampai di luar istana, Luffy disambut pengikut Hody yang lain. Kelihatannya mereka lebih kuat dibandingkan antek-antek yang berada di dalam istana.

Luffy menghempas tubuh Hody hingga manusia ikan itu menggeram marah. Luffy menatap sekitar istana, anak buah Hody yang mungkin mencapai ribuan orang sudah mengepung hampir sebagian pulau. Sementara itu, Hody mengambil sesuatu dari dalam saku. Luffy menatap apa yang akan Hody lakukan. Kini di tangannya nampak begitu banyak obat-obatan. Sepertinya Hody akan memakannya.

UntitledWhere stories live. Discover now