19

760 60 30
                                    


Para penyusup sudah sampai ke level tiga. Mereka berlima mengalahkan monster di level dua dengan mudah. Law memotongnya menjadi beberapa bagian. Level tiga adalah tempat tahanan dengan bounty 100.000.000 Belly. Tak hanya itu, Buggy juga Mr.3 yang ternyata menjadi tahanan di sana ikut melarikan diri bersama mereka. Luffy awalnya bertemu Buggy di level satu dan berencana untuk kabur sendiri, namun mereka dikejar oleh para prajurit yang berjaga. Jadilah dia ikut bersama mereka. Dan Mr. 3 dibebaskan oleh Buggy dengan syarat menjadi bawahannya. Lalu para tahanan lain dibebaskan Law dengan memotong besi penjara, namun mereka tidak ikut melarikan diri karena takut. Kid berdecak karena si badut itu selalu mengadu cek cok dengan Luffy. Dia berpikir entah di mana Luffy mengenal Buggy.

Mereka terus mengikuti arah vivre card Ace, meski pun aksi mereka sudh diketahui oleh semua penjaga karena terpantau dari den den mushi. Suhu level tiga begitu panas seperti gurun pasir Alabasta. Para tahanan benar-benar disiksa seperti mereka berada di neraka. Mereka hanya diberikan makanan dan air seadaanya agar mereka mati perlahan. Belum lagi penyiksaan yang tidak manusiawi.

Tanpa mereka duga, di sana seorang perempuan dengan tiga koala muncul. Perempuan itu adalah salah satu penjaga yang bertugs untuk menyiksa para tahanan.

"Mugiwara no Luffy, Eusstas Kid, Trafalgar Law, dan dua orang yang tidak kukenal."

Namanya Sadi. Wanita dengan cambuk sebagai senjatanya menampakkan diri dengan angkuh. "Untuk apa kalian menyusup ke tempat ini? Menyerahkan diri?" ucapnya.

Namun tidak ada yang bicara di antara mereka berlima. Buggy dan Mr. 3 yang ketakutan sembunyi entah kemana.

*****

"Apa? Penyusup?" seru Sengoku marah. Dia dihubungi oleh prajurit yang memantau di sana.

"Anak itu selalu saja membuat kepalaku pusing. Dan apa hubungannya dia dengan dua orang itu?" Sengoku menggebrak meja di depannya. Entah apa tujuan mereka sampai nekad untuk masuk ke penjara terkuat itu.

"Tangkap mereka dan masukkan ke level enam." Sengoku menutup pangilan setelah mengatakannya. Rasanya kepalanya mau pecah saja, dan beberapa jam lagi eksekusi Ace akan dilakukan. Keadaan diluar sana sudah sibuk karena mewanti-wanti dengan kedatangan Shirohige. Perang besar akan segera terjadi dan akan disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru.

Sadi memerintahkan koala-koala raksasa untuk melawan para penyusup. Kid dan Law menyuruh Luffy, Karasu dan Morley untuk segera pergi terlebih dahulu, sementara mereka berdua yang akan menghadapi musuh yang sekarang.

"Kalian, sebaiknya cepat untuk pergi. Kami yang akan bersenang-senang dengan makhluk bodoh ini," seringai Kid tercetak sempurna di sana. Tangannya sudah gatal untuk bertarung.

"Kalian tidak akan bisa keluar dari tempat ini," ucap Sadi sombong. "Bajak laut sampah seperti kalian tidak akan pernah menang melawan keadilan."

Luffy mengabaikan perkataan wanita itu dan terus berlari bersama Morley dan Karasu. "Kami serahkan kepada kalian."

"Tutup mulutmu, sialan. Dan jangan lengah." Kid menghajarnya dengan besi-besi yang dia dapatkan dari kekuatannya hingga wanita itu terpental.

Sedangkan koala-koala raksasa itu menyerang Law dengan brutal. Dinding-dinding di sana hancur karena pukulan mmonster itu. Law tersenyum menyeringai, "Kalian ternyata kuat juga. Sangat cocok sebagai penjaga tempat sialan ini." Law terus menghindar dengan cepat karena kekuatan serangan monster itu sangat besar.

Luffy berhenti di depan dinding besar dan di atasnya adalah kipas angin raksasa. Vivre card mengarah ke sana.

"Aku akan membuat jalan. Ini adalah jalan menuju level empat," jelas Morley. Karasu dan Luffy sedikit mundur untuk memberi jalan kepada Morley.

UntitledWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu