"Ya nyamperin Lo lah anj, ngapain lagi gue."

"Gak perlu."

"Ikut gue, kasian orang tua Lo nunggu, ke Royal Grand Palace bareng aja. lagian juga seruan kalo pergi bareng-bareng," ucapnya sambil sedikit menarik tangan Elaine dan berjalan mengikuti dirinya.

"Anjing ya Lo, gak usah pegang tangan gue," berontak Elaine tetapi hasilnya Nihil. Yaps benar sekali laki-laki itu adalah Azhagar, entah kenapa dia selalu saja menemukan keberadaan dirinya.

"Entar gue lepasin kalo udah di Sono."

"Sialan, fuck you!"

"Yeah, love you to El."

"Najis, cih."

"Gak boleh gitu ah, entar suka lagi sama gue."

≠≠≠

Mereka semua sudah sampai di Royal Grand Palace secara bersamaan hanya saja yang membedakan mereka menggunakan mobilnya masing-masing ketika berangkat ke tempat ini. "Udah dong sayang kenapa sih mukanya masih asem kaya gitu," ujar Dallas kepada anak kesayangannya.

"Kan kita bisa pergi bertiga aja, kenapa harus sama mereka sih," kesalnya.

"Ya gak apa-apa dong, kamu itu kenapa sih? Hm?"

"Kenapa apanya."

"Ya itu kesel banget kayanya kalo ada mereka," ujar Dallas.

"Bukan ke orang tuanya dad, hanya ke-."

"Ke siapa hayo? Azhagar, gak boleh gitu entar kalo jodoh gimana?"

"Najis," ucapnya dengan santai.

"Heh ngomongnya."

"Sorry."

"It's oke, ayo turun. Senyum dong anak Daddy yang cantik," puji Dallas.

"Ayo sayang kita turun duluan," ucapannya kepada sang istri.

"Ayo." Mereka pun turun terlebih dahulu, "Senyumnya jangan lupa kalo turun dari mobil," ujar Arabella. Elaine diam sejenak di dalam mobil, masih enggan untuk turun. Ia pun sesekali melihat handphone apakah sudah ada kabar dari Alie atau belum. Ia baru ingat Waktu penerbangan rata-rata antara Indonesia dan Bangkok (ibu kota Thailand), adalah 3 jam 32 menit. kemungkinan Alie akan tiba Sore hari kalau pesawat nya tidak ditunda penerbangan.

Kini ia menghela nafasnya dengan gusar, lalu dengan terpaksa ia membuat senyum di bibir manisnya. Tak lama kemudian ia membuka pintu mobil lalu keluar. Tak disengaja mata mereka saling terpaut, beberapa detik ia terkunci dan terhanyut kedalam pandangan matanya. Ya Elaine dan Azhagar pandangan matanya saling bertemu satu sama lain.

"Amara," panggil Dallas.

"Ha-- iya dad," ia pun tersadarkan dengan suara Daddy-nya.

"Cepet."

"Oke." Elaine sebelum berangkat ke Royal Grand Palace itu, ia mengganti pakaiannya. Ia saat ini memakai baju putih pendek dengan memakai balzer nya berwarna cream. Masih dengan rambut yang tergerai serta tas selempang berwarna cokelat muda. Memakai kaus kaki warna hitam dan begitupun dengan sepatu nya. Begitu sangat stylish sekali pagi ini semakin menambah kecantikannya.

Call Me ElaineWhere stories live. Discover now