Adik yang Berakhlak

5 1 0
                                    

  Peringatan! Bijak dalam membaca. Tidak memaksa, silahkan untuk vote dan komen. Terima kasih ❤️

Tok tok tok


Suara ketukan pintu kamar seorang remaja laki-laki terdengar. Tak ada jawaban, sang pengetuk kembali mengetuk pintu kamar itu beberapa kali. Tapi hasilnya tetap sama, pemilik kamar itu seperti enggan membukanya.

Padahal di dalam kamar, pemuda itu ternyata sedang tertidur pulas. Jadi tidak heran jika ia tidak mendengar ada yang mengetuk pintu kamarnya. Sementara gadis yang menjadi tersangka pengetuk pintu, menatap ke pintu itu dengan sedikit mengernyitkan dahi.

Tumben sekali sang kakak tidak membukakan pintu selama ini. Bahkan ini saja tidak direspon, seperti tidak ada siapa-siapa di dalam kamar itu. Biasanya baru beberapa kali ia mengetuk pasti secepat mungkin sang empu yang memiliki kamar membuka pintu karena tidak ingin menimbulkan kebisingan.

Apa lagi gadis itu yang tak lain adalah Key, yang selalu mencari gara-gara dan membuatnya emosi. Daripada darahnya naik lebih baik ia membukakan pintu dengan segera.

"Kok tumben banget Bang Jian gak bukain pintu, biasanya baru tiga kali gue ketok nih pintu langsung muncul tuh batang hidung dia," gumam Key bingung. Karena tak ada cara lain, alhasil Key menggedor pintu sembari berteriak memanggil nama sang kakak.

"BANG JIAN!!!" teriak Key seraya menggedor pintu berulang kali.

Hal itu membuat Jian yang sedang asyik-asyiknya tidur terlonjak kaget hingga akhirnya terbangun dari tidur damainya. Ia langsung terduduk saking kagetnya, lalu mengelus dadanya demi menetralkan detak jantung yang berpacu sepuluh kali lebih cepat.

Sungguh, perlakuan Key membuat Jian harus meningkatkan kesabaran yang ekstra dalam menghadapi adik satu-satunya itu. Jian masih biasa saja jika Key hanya mengetuk pintu seperti biasa, tapi ini menggedor pintu secara brutal hingga membuatnya terbangun dari tidurnya karena kaget. Tolong digarisbawahi, MENGGEDOR PINTU SECARA BRUTAL.

Jika saja ada satu permintaan yang akan dikabulkan, Jian minta ia tidak mempunyai adik seperti Key. Dengan kata lain ia ingin mempunyai adik yang baik, lemah lembut, perhatian, dan sopan kepada kakaknya. Tidak seperti Key yang suka membuatnya naik darah setiap hari, yang selalu mengumpatinya secara terang-terangan, intinya Key adalah adik yang durhaka kepada kakak. Tidak apa-apa adiknya tetap Key, tapi sikap dan sifatnya saja yang harus berbeda dan berubah.

Sementara itu Key masih saja menggedor pintu dengan meneriaki nama Jian. Ia tidak akan berhenti sebelum Jian membuka pintu, tidak peduli dengan tangannya yang memerah karena terlalu kuat menggedor pintu kamar Jian. Ada urusan yang sangat penting yang ingin ia bicarakan dengan sang kakak. Oleh karena itulah ia harus berbicara dengan Jian sekarang juga.

"BANG JIAN!!!" teriak Key lagi dan lagi.

Ia tidak akan menyerah sebelum melihat batang hidung Jian. Untung saja di rumah ini hanya ada dirinya, Jian, dan beberapa pembantu yang tentunya sedang melakukan tugas mereka sebagai pembantu rumah tangga. Kedua orang tua mereka saat ini belum pulang karena masih ada kerjaan yang belum selesai.

Dengan dada naik turun dan hidung kembang kempis karena emosi, Jian beranjak dari ranjangnya dan menghampiri pintu kamar. Ia membuka pintu berwarna cokelat itu dengan kasar. Bisa ia lihat Key yang sedang mendongak menatapnya dengan kedua tangan yang mengudara karena berniat menggedor pintu kembali.

"Eh, Bang Jian," ucap Key seraya cengengesan kemudian menurunkan kedua tangannya.

"Mau ngapain lo?" tanya Jian dengan tatapan tajam dan wajah datar.

"Kok lo lama amat buka pintunya?" tanya Key balik.

"Gue tidur," jawab Jian singkat.

"Sorry, bang. Gue gak tau kalo lo tidur. Kirain tadi emang sengaja gak mau bukain pintu, makanya gue gedor biar lo buka," jelas Key kenapa ia melakukan hal ini seraya meminta maaf karena telah membuat tidur Jian terganggu. Ia benar-benar tidak tahu jika Jian sedang tidur. Ia hanya mengira bahwa Jian memang sengaja tidak membukakan pintu karena ingin membuat Key kesal.

2G & The CircleWhere stories live. Discover now