Satu Kelas

7 2 0
                                    

  Peringatan! Bijak dalam membaca. Tidak memaksa, silahkan untuk vote dan komen. Terima kasih ❤️


   Bel masuk sudah lima menit yang lalu berbunyi, siswa-siswi SMA Permata memasuki kelas masing-masing. Tak terkecuali kelas 11 MIPA 1, tak ada dari mereka yang masih di luar. Hari ini adalah hari dimana kegiatan belajar mengajar dimulai. Sembari menunggu guru datang, mereka berbincang-bincang mengenai banyak hal. Sampai akhirnya seorang guru perempuan masuk dengan senyum manisnya.

   "Selamat pagi, semua," sapa guru itu. Kita sebut saja namanya Bu Lita.

   "Pagi juga, bu!!" balas mereka semua.

   "Hari ini setelah tiga hari kemarin MPLS, kita semua mulai belajar. Tapi sebelum itu ibu mau ngenalin murid baru di kelas ini. Murid barunya kebetulan bisa sekelas sama kalian karena mereka tes loncat kelas. Silahkan masuk," ucap bu Lita. Ia menyuruh murid baru yang masih berada di luar.

   Murid baru yang terdiri dari dua orang gadis itu segera masuk dengan wajah datar. Bu Lita tersenyum manis menyambut mereka berdua, yang tidak lain adalah Chiby Keylova Nadea dan Darlingga Strawisya.

   "I-itu kan yang hari pertama MPLS," batin Arjuna kaget melihat Key yang masuk.

   "Silahkan perkenalkan diri kalian," ucap bu Lita kepada Key dan Lisya.

   "Hai semua, kenalin, nama saya Chiby Keylova Nadea, panggil aja Key," ucap Key memperkenalkan diri.

   "Hai, saya Darlingga Strawisya, terserah mau manggil apa," ucap Lisya juga memperkenalkan diri.

   "Panggil sayang boleh, gak? Kan nama kamu darling. Darling kan artinya sayang," sahut seorang laki-laki yang sama sekali tak Lisya kenal.

   "Huuuuuuu," sorak sekelas.

   "Jadi dia Chibi Maruko Chan," gumam Arjuna.

   "Oh, jadi dia yang ilang hari pertama MPLS dan ternyata murid baru dikelas ini yang Kean maksud," batin Haga.

   Sementara itu, Jian dan Hardan kaget bukan kepalang. Satu hal yang tak pernah Jian dan Hardan sadari adalah Key dan Lisya yang satu kelas dengan mereka. Kedua laki-laki itu mengira bahwa adik mereka masih kelas sepuluh. Dan saat ini kedua lelaki itu menganga tak percaya. Kapan adik mereka tes loncat kelas? Kenapa adik-adiknya tak memberitahukan mereka jika ingin mengikuti tes loncat kelas? Itu yang ada di pikiran Jian dan Hardan saat ini.

   "Semoga kalian berdua betah di kelas ini, ya," kata Bu Lita.

   "Iya, bu," balas Key dan Lisya bersamaan. Tak lupa wajah yang datar menghiasi wajah mereka.

   "Yasudah, silahkan kalian berdua duduk di bangku kosong yang masih ada."

   "Baik, bu. Terima kasih," balas keduanya serempak.

   Key dan Lisya berjalan menuju meja belakang yang masih kosong, tepatnya di pojok kanan kelas. Saat melewati Jian dan Hardan, keduanya menjulurkan lidahnya sedikit. Akhirnya kedua gadis itu bisa satu kelas dengan abangnya. Key dan Lisya duduk bersebelahan karena hanya itu bangku yang tersedia.

   "Hai, gue Ririn Seftia. Panggil aja Ririn," ucap seorang gadis yang duduk di depan Key dan Lisya. Ia menjulurkan tangan bermaksud untuk berkenalan.

"Gue Alia Fransiska, panggil aja Lia," sahut yang di sampingnya, tak lupa dengan tangan yang juga terulur.

   "Gue Chiby Keylova Nadea, panggil aja Key." Key membalas uluran tangan kedua gadis itu secara bergantian.

   "Gue Darlingga Strawisya, panggil aja Darlingga," balas Lisya juga. Tak lupa juga untuk membalas uluran tangan kedua gadis yang berkenalan dengan dirinya dan Key.

2G & The Circle Where stories live. Discover now