Bule

5 1 0
                                    

Peringatan! Bijak dalam membaca. Tidak memaksa, silahkan untuk vote dan komen. Terima kasih ❤️





   Saat ini dua gadis yang tak lain adalah Key dan Lisya berjalan beriringan di pesisir pantai dengan tangan yang saling bertautan dan bergerak dari depan ke belakang. Kedua gadis itu sangat bahagia. Semilir angin membuat rambut keduanya bergerak kesana-kemari. Dari kejauhan Jian dan Hardan tersenyum menatap adik mereka. Tak lama, keduanya juga ikut menyusul Key dan Lisya.

   Sore hari itu digunakan untuk berjalan-jalan di pantai Kuta. Mereka saat ini sedang berada di Bali, berlibur bersama keluarga. Key dan Lisya tak henti-hentinya tertawa bahagia seakan tak ada beban yang mereka tanggung. Di belakang sana, Hardan diam-diam merekam aksi kedua gadis itu menggunakan ponsel miliknya.

   Saat ini, seorang bule laki-laki lewat di depan kedua gadis itu. Bule laki-laki itu terlihat masih muda. Key dan Lisya sama-sama berhenti, kemudian saling memandang. Setelah itu terbitlah senyum miring di sudut bibir mereka. Key dan Lisya menghampiri bule laki-laki yang sedang memotret keindahan pantai Kuta tersebut.

   Dengan sokabnya, Key menyapa bule laki-laki itu seraya tersenyum aneh.

   "Hai, cowok. Kiw, kiw," sapa Key. Merasa ada yang menyapanya, bule itu pun menoleh.

   "Oh, Hello!" balasnya agak sedikit bingung karena yang ia tahu dari apa yang diucapkan Key hanya kata Hai saja, selebihnya ia tidak tahu. Karena itulah ia membalas sapaan Key.

   Hening sejenak, kemudian tiba-tiba bule itu kembali mengucapkan beberapa kata.

   "What's your name, girl?" tanyanya pada Key.

   Key diam, masih loading dengan apa yang ia dengarkan saat ini. Bukan karena ia tak mengerti apa yang diucapkan oleh bule itu, tapi karena ia tak menyangka bahwa ia diajak berkenalan oleh orang luar negeri yang masih muda dan tampan.

   "Hah? Oh, itu. Anu..." ucap Key setelah sadar, kemudian menjedanya. 

   "My...."

   Belum sempat Key melanjutkan ucapannya, Lisya segera membekap mulut Key menggunakan kedua tangannya. Kemudian mengucapkan beberapa kata yang sangat sulit untuk dicerna otak, hewan saja pasti tidak akan mengerti.

   "Pulu, pulu. pulu pulu pulu pulu pulu pulu," kata Lisya dengan senyumannya.

   Perkataan Lisya berhasil membuat bule itu bingung. Banyak sekali pertanyaan di benaknya, terlebih lagi tentang bahasa yang Lisya gunakan. Selama ini ia belum pernah mendengar bahasa seperti itu.

   "What are you say?" tanya bule itu bingung, tangannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

   "Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu. Pulu pulu pulu, pulu?" jawab Lisya.

   Ia memang sengaja berbicara seperti itu karena itulah rencana mereka. Key melepaskan dengan paksa tangan Lisya dari mulutnya, kemudian ikut berpartisipasi dalam pembicaraan yang sangat serius itu.

   "Pulu pulu pulu pulu pulu. Pulu pulu pulu pulu pulu, pulu pulu pulu. Pulu pulu pulu, pulu?" timpal Key. Bule itu semakin bingung.

   "Pulu pulu pulu? Pulu pulu pulu? Pulu pulu pulu pulu? Pulu? Pulu pulu, pulu pulu pulu. Pulu pulu pulu pulu pulu pulu pulu, pulu pulu pulu pulu pulu. Pulu, pulu, pulu" ucap Lisya semakin kesini semakin kesana.

   Sementara tak jauh dari mereka, Jian dan Hardan menatap tak percaya kedua gadis dengan seorang bule laki-laki yang sedang kebingungan. Mereka berdua sangat tahu bahasa mana yang digunakan oleh Key dan Lisya karena mereka sering nobar alias nonton bareng bersama kedua gadis itu. Tak jarang Jian dan Hardan menggeleng kepala karena kelakuan sefrekuensi adik mereka.

2G & The Circle Where stories live. Discover now