Cerita Di hari Ketiga Sekolah

6 2 0
                                    

Peringatan! Bijak dalam membaca. Tidak memaksa, silahkan untuk vote dan komen. Terima kasih ❤️


Hari masih sangat pagi, menunjukkan sekitar pukul setengah lima dini hari. Seorang gadis masih terlelap dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Alarm di ponselnya berdering tepat di samping telinganya. Membuat gadis itu terduduk seraya berteriak kencang. Ia kaget bukan kepalang, jantungnya berpacu lebih cepat saking kagetnya.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka secara kasar, menampilkan wanita paruh baya yang terlihat khawatir. Wanita itu menghampiri gadis yang masih mencoba mengatur napas.

"Kamu kenapa teriak-teriak?" tanya wanita itu.

"Gapapa, mah. Cuma kaget karena alarm," jawab gadis itu.

"Yaudah, mumpung kamu udah bangun, kamu mandi, gih. Terus nanti kita sholat subuh jama'ah," ucap wanita itu.

"Emmm, yaudah, aku mandi dulu ya, mah."

"Iya, mama keluar dulu."

Gadis itu beranjak dan segera mandi. Setelah selesai ia segera menyusul keluarganya yang berada di ruangan khusus sholat. Anggotanya sudah lengkap, ada dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka mulai menunaikan ibadah sholat subuh berjamaah yang dipimpin oleh laki-laki yang paling tua.

Setelah selesai sholat subuh berjamaah, mereka semua kembali ke kamar masing-masing. Tak terkecuali gadis yang tadinya berteriak kencang karena kaget. Gadis itu sampai berada di depan pintu kamarnya. Tertera di pintu itu sebuah kalimat. "Only VIP guests can enter this room", tentunya gadis itu sendiri yang menulis dan menempelkannya.

Gadis itu, Darlingga Strawisya, sedang duduk di kursi belajarnya. Ia bingung apa yang harus ia kerjakan. Berganti pakaian dengan seragam sekolah nanti saja ia lakukan, jadi tak ada kegiatan lagi yang harus ia lakukan.

Hari ini adalah hari terakhir masa pengenalan lingkungan sekolah. Hari terakhir MPLS ini siswa-siswi baru akan mengirimkan surat kepada para OSIS. Lisya baru ingat! Segera saja Lisya mengambil buku yang berjejer di meja belajarnya dan pena serta Tipe-X jaga-jaga ia salah tulis. Gadis itu segera menorehkan penanya ke lembaran putih bukunya itu. Ia mulai merangkai kalimat untuk suratnya.

Di sisi lain, Key masih terlelap dalam tidurnya. Ia tak mengerjakan tugas wajibnya sebagai seorang muslim karena ia sedang kedatangan tamu. Jadi, gadis itu memanfaatkannya untuk tidur dengan pulas. Di tengah tidurnya yang damai, ia tiba-tiba masuk ke dalam ruangan gelap. Tak ada sedikitpun pencahayaan di sana. Gadis itu berjalan mencari sisi terang dari ruangan itu.

"Annyeong haseyo ~ Any body here?" ucapnya melirik ke sekitarnya. Hanya ada dirinya dan kegelapan yang menemani.

"Pliss, ini gue dimana? Kok gelap semua?"

Gadis itu terus berjalan mencari cahaya yang bisa membuatnya sedikit lega. Tapi hasilnya nihil, ia tak menemukan keberadaan cahaya. Yang ia dapatkan hanyalah kegelapan, kegelapan, dan kegelapan...

"Mama! Papa! Bang Jian!!" gadis itu memanggil satu persatu keluarganya.

"Lisya!! Bang Hardan!!" panggilnya juga kepada sahabat dan kakak sahabatnya itu.

Ia terus berteriak memanggil orang-orang terdekatnya. Tak ada sahutan, hanya ada gema dari suaranya sendiri. Key terus berteriak seraya meminta tolong, berharap ada yang bisa menolong dan mengeluarkannya dari tempat gelap itu.

"Halo??!!! Ada orang di sini, gak?" teriaknya lagi dan tetap saja hanya dijawab oleh gema suaranya.

Di tengah-tengah teriakan dan gema dari teriakannya, tiba-tiba ia tak sengaja mendengar ada yang aneh dengan gema teriakannya itu. Ada suara lain yang ikut bersama gema teriakan Key. Seperti ada yang mengatakan, "tidak ada". Apakah dirinya tidak salah mendengar? Tapi suara itu terus mengikuti gema teriakannya jika ia berteriak.

2G & The Circle Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin