New Friends

7 1 0
                                    

  Peringatan! Bijak dalam membaca. Tidak memaksa, silahkan untuk vote dan komen. Terima kasih ❤️


   Bel istirahat baru saja berbunyi. Siswa-siswi SMA Permata berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Tak terkecuali kelas 11 MIPA 1 yang sangat bersemangat pergi ke kantin karena Delon yang akan mentraktir mereka untuk hari ini setelah kalah melawan Lisya bermain batu gunting kertas disaat tidak ada guru tadi.

   Sampai di kantin mereka langsung menyerbu makanan yang dijual, tak lupa untuk memilih meja yang masih banyak kosong karena mereka yang pertama sampai di sana. Key, Lia, Lisya, dan Ririn memisah dengan geng Hardan. Mereka memilih duduk sesama perempuan. Tempat duduk mereka tak jauh dari tempat duduk geng Hardan.

   "Bi Asri!! Makanan minuman kami yang ada di sini nanti Delon yang bayar, ya!!" teriak Lisya pada Bi Asri, penjual makanan dan minuman di kantin.

   Bi Asri menatap mereka satu persatu yang berjumlah sekitar 35 orang termasuk geng Hardan, Key, Lia, Lisya, dan juga Ririn. Ia akan mengingat siapa-siapa yang akan dibayari oleh Delon. Kemudian bi Asri mengacungkan jempolnya seraya tersenyum.

   Delon hanya bisa pasrah. Hari ini ia akan kehilangan uang besar-besaran hanya untuk mentraktir teman-teman sekelasnya. Kalau saja ia tidak menerima tantangan Ririn untuk bertaruh saat bermain tadi, ia tak akan kehilangan cuannya seperti ini. Tapi jika ia menolak tantangan sialan itu, ia bisa dibilang pecundang karena disangka takut. Jadi ia hanya bisa sabar dan mencoba untuk mengikhlaskan semua yang telah terjadi. Kasihan sekali dirimu Delon.

   Siswa-siswi mulai berdatangan memenuhi kantin itu. Masih banyak yang belum Key ataupun Lisya kenali karena kedua gadis itu memang malas untuk sekedar menghampiri siswa atau siswi kelas lain hanya untuk berkenalan. Menurut mereka itu sangatlah membuang-buang waktu dan kurang kerjaan sekali mendatangi satu persatu siswa-siswi hanya untuk sekedar berkenalan.

   Saat sedang asyik-asyiknya Key bersama ketiga temannya berbincang-bincang, datang Yuna, Cheryl, dan Yelda menghampiri mereka. Ketiga gadis itu duduk di tempat mereka yang memang masih muat untuk sepuluh orang karena meja dan juga kursinya memanglah lebar serta panjang hingga bisa memuat banyak orang.

   "Eh, kalian udah mesen makanannya belum?" tanya Yelda.

   "Udah, nih. Tapi belum di ambil. Rin, ambil sono," titah Lisya pada Ririn.

   "Lo kira gue babu lo, Darl?" Ririn menatap tajam Lisya yang seenaknya memerintahkan dirinya. Tapi gadis itu tetap beranjak dan mengambil pesanan mereka.

   "Gue ikut," kata Yuna.

   Yuna menyusul Ririn karena ia juga akan mengambil pesanannya, Yelda, dan juga Cheryl. Ia kasihan jika hanya Ririn saja yang membawanya, memang sudah seperti babu. Oleh karena itulah ia berniat untuk membantu Ririn.

   "Habis pulang nanti kita mampir ke warung makan deket jalan 'Kasihan Beda Agama', yuk? Makanan di sana enak-enak banget. Nanti gue yang traktir," ajak Lia.

   "Tumben banget lo ngajak mampir. Mana mau traktir kita lagi. Emangnya lo masih punya duit lebih? Biasanya duit yang bokap nyokap lo kasih pasti udah abis duluan," sahut Yelda.

   "Gimana mau abis duluan? Orang hari ini kelas kita ditraktir sama Delon," celutuk Key.

   "Yang bener lo?" kaget Cheryl.

   "Iya."

   "Tumben-tumbenan tuh cowok mau traktir sekelas," kata Yelda.

   "Kalah main sama Darlingga tadi," jawab Lia.

2G & The Circle Where stories live. Discover now