School

7 1 0
                                    

Peringatan! Bijak dalam membaca. Tidak memaksa, silahkan untuk vote dan komen. Terima kasih ❤️

Hari ini adalah hari masuk sekolah atau hari dimana sekolah-sekolah memasuki tahun ajaran baru. Seorang gadis tengah memasukkan alat-alat tulisnya ke dalam tas berwarna biru dengan lambang berbentuk permata berwarna hitam dan bertuliskan "TREASURE" yang berada di bawah lambang permata hitam itu. Ia sudah rapi dan siap untuk pergi ke sekolah.

"Morning, my family," sapa Lisya saat ia tiba di ruang makan.

"Morning, sayang," balas Anya.

"Widih, udah siap aja anak papa ke sekolahnya," ucap Willy.

"Tumben udah siap, biasanya ngaret banget," celutuk Hardan.

"Ini kan hari pertama masuk sekolah, bang. Siapapun pasti seneng dan semangat apalagi masuk sekolah baru kayak adek," sahut Anya.

"100 buat mama Anya," kata Lisya dengan senyuman manis.

Sementara di sisi lain, Key menyapa keluarganya yang telah siap untuk sarapan bersama, tinggal menunggu dirinya. Mama dan papa membalas sapaan Key, sementara Jian hanya diam tak berniat untuk membalas sapaan Ke. Mereka mulai sarapan bersama.

"Bang, nanti bareng aja, ya," ucap Key.

"Ya iya lah, sayang. Kamu sama abang kamu kan satu sekolah," sahut sang mama, Keliana, biasanya dipanggil Liana atau Keli.

"Males," jawab Jian. Ia masih kesal karena sang adik yang tega meninggalkannya saat jogging pagi kemarin.

"Kok gitu sih, bang? Emangnya kamu kenapa sama adek? Berantem?" tanya Keliana.

"Gatau, males," jawab Jian.

"Aku pergi dulu," lanjutnya. Ia menyalami tangan mama dan papanya, tak lupa mengucapkan salam. Lalu segera pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang bingung dan Key yang santai.

"Dek, kamu marahan sama abang?" tanya papa yang bernama Jonathans atau biasa dipanggil Jhons.

"Gatau, abang yang marah. Mungkin karena aku tinggalin dia pas jogging pagi kemaren," jawab Key seadanya.

"Kamu sih, ngapain ninggalin abang?" sahut Keli.

"Iseng aja, mah, hehe," kata Key dengan cengirannya.

"Kamu tuh jangan jailin abang mulu. Nanti dijailin balik malah ngadu," ujar Jhons.

"Iya, pah," balas Key.

Key segera menghabiskan makanannya dan memakaikan sepatu. Sementara di rumah Lisya, gadis itu sedang memakaikan sepatunya. Ia sudah bersiap untuk pergi sekolah. Tiba-tiba saja ponselnya berdering membuat ia harus menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa, Key?" tanya Lisya.

"Lo bisa jemput gue, gak? Bang Jian udah pergi duluan. Gue juga males minta anter supir, sekalian aja barengan sama lo," kata Key di seberang sana.

"Kenapa?"

"Masih marah sama gue."

"Gara-gara kemaren?"

2G & The Circle Where stories live. Discover now