Rencana weekend

6 1 0
                                    

Peringatan! Bijak dalam membaca. Tidak memaksa, silahkan untuk vote dan komen. Terima kasih ❤️


"Jadi gak nih kita ke pantai weekend nanti?" tanya Ririn memastikan.

Para gadis yang terdiri dari geng Ririn dan juga geng Yessy bersama Lisya juga Key tentunya, saat ini sedang membicarakan tentang rencana untuk pergi liburan bersama hari Sabtu dan Minggu besok. Saat ini mereka semua duduk lesehan di aula sekolah karena para guru mendadak sibuk hingga tak bisa mengajar dan memberikan tugas.

"Gue sih ayo ayo aja. Lagian di rumah gak ada kerjaan, daripada bosen mending liburan ya kan," ucap Wony.

"Sama, gue juga gitu. Ada sih sebenernya yang harus dikerjain," timpal Yelda.

"Apa tuh?" sahut Yessy.

"Emangnya apaan kalo bukan tugas sekolah?" balas Yelda.

"LAH IYA ANJIR! Tugas gue yang kemaren aja belum selese." Yessy menepuk jidatnya lupa.

"Gimana mau selese kerjaan lo ngeluh mulu. Iya kalo ngeluhnya karena kebanyakan tugas. Lah ini? Malah ngeluh karena bosen gak ada kerjaan, padahal jelas-jelas tugas numpuk," sahut Rei.

"Ya, gimana, ya? Gue tuh bingung mau ngerjain yang mana dulu."

"Ya lo kerjain mana yang udah mau dikumpul lah, habis tuh baru kerjaan yang lain," ucap Cheryl.

"Bukan yang itu maksudnya."

"Terus?"

"Maksud gue tuh gue bingung mau rebahan atau main hp dulu," jawab Yessy.

"Sy, lo jangan sampe gue lempar pake nih hp, ya!" ucap Key greget karena jawaban Yessy yang benar-benar menguras emosi, terutama bagi dirinya. Sementara Yessy hanya cengengesan tidak jelas dengan wajah tanpa dosa, seolah tak merasa bersalah sama sekali.

"Sabar, Key. Nanti tungguin aja di perempatan gang, habis tuh baru bantai," timpal Ghea yang juga greget.

"Buset, sadis bet," sahut Yuna.

"Jangan di perempatan gang, perempatan jalan sepi aja biar lebih estetik," kata Lili juga ikut menimpali, sebelumnya ia hanya diam menyimak pembicaraan teman-temannya itu.

"Menurut gue jangan nunggu di perempatan gang atau jalan, soalnya belum tentu Yessy jalan di area itu. Lebih baik culik aja langsung terus lempar ke jurang," ucap Ririn.

"Nyuliknya gimana?" tanya Liz.

"Ya tinggal culik aja, tapi pas dia gak merhatiin sekitar. Misalkan gini, dia lagi jalan sendirian, dari belakang kita ikutin dia terus hap-"

"Lalu ditangkap," ucap Yuna memotong ucapan Ririn.

Sang empu yang dipotong ucapannya menatap tajam ke arah Yuna. Yuna yang ditatap seperti itu langsung menutup mulut dan geleng-geleng kepala pelan, bermaksud bahwa ia akan diam dan tidak akan memotong ucapan siapapun lagi.

"Lanjut," kata Lia.

"Nah, kita dari belakang langsung bekep mulut sama hidung Yessy pake kain yang udah dikasih bius. Habis tuh bawa ke jurang dan lempar. Selesai," tutur Ririn melanjutkan ucapannya yang tadi dipotong oleh Yuna.

"Terus siapa yang bertugas nyulik Yessy?" tanya Wony.

"Gue tugasnya bawa mobil aja," sahut Yelda.

"Kita kan orangnya banyak. Jadi mending bagi kelompok sama tugas aja," saran Ghea.

"Yaelah ribet amat lo pada. Tinggal tusuk aja dari belakang terus gorok lehernya. Sekalian mutilasi anggota-anggota badannya, baru buang. Kalo diculik terus dilempar ke jurang belum tentu dia mati, siapa tau tuhan masih berkehendak dia hidup. Beda lagi kalo ditusuk, habis tuh digorok lehernya, terus dimutilasi dan terakhir dibuang. Itu otomatis pasti mati," timpal Lisya dengan santainya.

2G & The Circle Where stories live. Discover now