Jam Kosong

5 1 0
                                    

Peringatan! Bijak dalam membaca. Tidak memaksa, silahkan untuk vote dan komen. Terima kasih ❤️

Hari ini adalah hari Senin yang begitu cerah dan sangat menyenangkan bagi Key dan Lisya. Kenapa? Karena di pagi hari ini kelas mereka jamkos alias jam kosong. Tak ada guru yang masuk dan memberikan tugas pada kelas mereka. Hal itulah yang membuat Key dan Lisya sangat senang.

Biasanya hari Senin adalah hari yang tidak mereka sukai. Banyak hal yang mereka tidak suka di hari Senin yang tak mungkin untuk diceritakan satu persatu. Tapi berbeda dengan hari ini, mereka berdua sangatlah senang.

Saat ini suasana kelas tidak sepi seperti pasar gaib. Para penghuninya sedang bermain game online, bergosip ria, bernyanyi dengan iringan gitar, membaca buku, tidur, dan ada juga yang diam menyimak sekitarnya.

"Curang lo!" ketus Key tak terima karena Arjuna yang curang dalam permainan yang saat ini mereka mainkan.

"Lah, dari awal gak ada tuh aturan gak boleh curang," balas Arjuna santai.

Key melotot, yang benar saja Arjuna ini. Memang benar sejak awal mereka bermain tak ada peraturan tidak boleh berlaku curang, tapi jangan mentang-mentang tak ada aturannya cowok itu seenak jidat bermain curang.

"Ya gak bisa gitu juga dong, itu mah elo yang enak nyentil jidat mulus membahana gue!" ucap Key masih tak terima.

Sedangkan di antara keduanya yang tengah adu mulut ada Joshua yang sedang menyimak dengan tangan yang memegang ponsel. Mereka bertiga sedang bermain tebak-tebakan, jika salah akan disentil dahinya. Yang bermain hanya Key dan Arjuna, sedangkan Joshua sebagai pembaca soal tebak-tebakan.

"Gak ada, gak ada, sini majuin dikit kepala lo biar gue bisa nyentil jidat lo," balas Arjuna kekeh.

"Enggak, lo curang!"

"Lo jangan curang dong!"

"Lah? Elo yang curang! Gak usah membalikkan fakta!"

"Terus kalo lo gak curang kenapa lo gak terima lo kalah?"

"Ya gimana gue terima kalo lo nya curang?!"

"Udah, udah! Berantem mulu, lama-lama gue do'ain lo berdua jodoh nih," lerai Joshua sudah bosan karena keributan ini. Hal itu membuat Key dan Arjuna saling berpandangan beberapa detik kemudian menatap ke arah lain.

"Sorry, gak sudi," balas Key.

"Gak tertarik gue," sahut Arjuna.

"Yaudah, gak usah ribut lagi."

"Gimana gak ribut, nih orang mainnya curang!" ujar Key seraya menunjuk Arjuna.

"Dari awal gak ada peraturan gak boleh main curang, berarti bebas dong. Itu artinya gue gak curang!" kata Arjuna membela dirinya sendiri.

"Ya tapi jangan mentang-mentang gak ada aturannya lo seenak jidat main curang! Kalo kayak gitu lo nya yang enak!"

"Ya terserah gue lah! Lo kalo mau curang ya silahkan, ribet amat."

"Ta—"

"Udah, udah. Key, lo mending ngalah aja. Lagian Arjuna daritadi kalah mulu," lerai Joshua lagi.

"Ck! Iya, iya, awas aja kalo kuat," pasrah Key.

Gadis itu mengalah dan pasrah dahi mulusnya disentil oleh Arjuna. Padahal ia tak terima Arjuna curang, tapi ia bisa apa. Ia sedang malas membuat keributan dengan cowok itu.

Key memajukan wajahnya agar Arjuna yang duduk di depannya bisa memberikannya hukuman yaitu sentilan pada dahi mulusnya itu. Arjuna tersenyum miring, tidak biasanya gadis di depannya ini menurut. Biasanya mereka selalu adu mulut tanpa berhenti, kecuali salah satunya mengalah, seperti halnya Lisya dan Kean.

2G & The Circle Where stories live. Discover now