14.

22.2K 742 67
                                    

Sebelum baca part ini, bantu Vote nya yah ....

Supaya Mommy semangat up 2 atau 3 hari sekali.

Karena sebelumnya, Ayla di up setiap 1 minggu sekali. 😘😘😘

***

"Ya Tuhan! Anak siapa ini?!"

Seorang wanita paruh baya masuk ke dalam sebuah lorong kecil yang gelap. Hari ini sudah menjelang waktu subuh, dan ia baru saja pulang dari tempat bekerjannya.

Namun beberapa langkah ke dalam gang, terdapat seorang wanita muda yang tergeletak dengan kondisi yang mengenaskan. Belum lagi seekor anjing yang terus menggonggong padanya.

"Apa kau yang mengaggunnya?" tanya wanita tua itu pada sang anjing.

Anjing itu menggonggong dengan keras, seakan membantah ucapan wanita tua itu.

"Apa anak ini sehabis di perkosa?"

Wanita tua itu mengecek bagian tubuh Ayla.

Ternyata bagian sensitif Ayla masih aman. Hanya bagian tubuh atasnya saja yang terbuka.

"Aduh, bagaimana aku menolong anak ini?"

Wanita tua itu segera berpikir.

Matanya melihat ke seluruh penjuru arah.

Di sudut dekat bak sampah, terdapat gerobak kayu.

Tanpa berpikir lama, ia mengambilnya untuk tempat membawa Ayla. Sebab tubuhnya sudah tidak kuat jika harus membawa Ayla sampai ke rumahnya.

Dengan sekuat tenaga, wanita tua itu mengangkat Ayla sampai ke dalam gerobak. Dan perlahan mendorongnya hingga sampai ke rumah.

Rumah wanita itu lumayan jauh dari gang tempat ia menemukan Ayla.

Saat mereka melangkah pergi, ternyata anjing itu tetap mengikuti langkah wanita tua itu.

"Kau mau ikut?" tanyanya dengan sang anjing. "Jika ingin ikut, kau harus menurut padaku. Mengerti."

Guk! Guk!

Akhirnya mereka berjalan bersama-sama. Ayla yang masij tak sadarkan diri, tidak mengetahui tubuhnya yang di dorong di dalam gerobak.

Matahari semakin meninggi, memberi pencahayaan pada jalan mereka.

***

Ayla perlahan membuka kedua matanya.

Pertama kali yang ia lihat adalah plafon rumah berwarna putih gading.

'Apa aku belum mati?' batin Ayla.

Pandangannya beralih ke sekitar. Yang Ayla lihat saat ini, ia seperti berada di sebuah kamar. Kamar beruansa sederhana, dengan peralatan yang seadanya.

Hanya ada kasur, meja dan kursi, kemudian dua jendela.

"Apa aku di culik?" pikir Ayla.

Dia melihat bagian tubuhnya, yang saat ini sudah berkaian dengan layak. Pakaiannya sudah di ganti dengan kaus biru serta celana panjang hitam.

Ayla mengingat kembali kejadian semalam. Di mana ia hendak di perkosa, hingga pria tua itu menghantam kepalanya menggunakan batu.

Tangan Ayla meraba bagian kepala atasnya.

"Aduh!" ringis Ayla masih merasah pedih.

Namun luka pada kepalanya sudah di beri sebuah obat. Terlihat pada jemari Ayla yang terdapat tekstur sebuah obat salep.

Sedang berlarut dalam pemikirannya sendiri, pintu kamar itu terbuka menampilkan sosok wanita tua yang menyelamatkannya.

"Kamu sudah bangun, Nak?" tanya wanita itu menatap lembut ke arah Ayla

AYLA Where stories live. Discover now