10.

27.9K 677 26
                                    

"Ngapain?" tanya Aiden dari arah belakang.

Ayla menoleh sebentar lalu kembali menunduk untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Lagi cuci piring. Ini bekas aku tadi masak mie," ujar Ayla.

"Lo makan mie sendiri? Ga ngasih gue?"

Ayla kembali melihat Aiden. "Bukannya tadi kata kamu, masih kenyang? Aku tadi udah nawarin, 'kan?"

"Apa salahnya buatin aja buat gue. Pelit amat!" ketus Aiden.

Ayla menghela napas pasrah.

"Yaudah, aku buatin .... Tunggu yah, tanggung soalnya."

Aiden berdiri dengan kedua tangan di lipat ke dada. Menatap Ayla yang sedang mencuci piring di washtafel. Dengan sabar Aiden menunggu bersama wajah datarnya.

Setelah selesai, Ayla mencuci bersih kedua tangan dan langsung beralih ke lemari stok makanan.

"Mau mie apa? Kuah, atau goreng?" tanya Ayla.

"Lo tadi makan mie apa?" tanya balik Aiden.

"Aku tadi makan mie kuah."

"Yaudah samain, buatin kaya lo masak tadi."

Ayla mengangguk paham. Dia meraih panci kecil dan mengisinya dengan air bersih. Setelah di letakkan di atas kompor bersama api menyala, Ayla menyiapkan mangkuk untuk menuangkan bumbu.

Tidak lupa, Ayla juga mengambil beberapa lembar sayu untuk melengkapi mie kuah tersebut. Dia mencuci bersih sayur hijau itu, kemudian di potong memanjang.

"Kamu tunggu aja di meja makan, nanti aku anter kalo udah mateng."

"Suka-suka gue mau di mana aja. Ini apart gue kalo lo lupa," peringat Aiden.

Lagi-lagi Ayla hanya menghela napas pasrah. Pria itu selalu saja seperti itu bersikap semaunya. Perlu kesabaran ekstra menghadapi Aiden yang egois.

Akhirnya Ayla masak mengabaikan Aiden yang tetap pada posisi berdiri menatap Ayla. Meskipun merasa ruang geraknya terganggu, Ayla sebisa mungkin biasa saja agar mie itu cepat matang.

Akhirnya mie kuah pesanan Aiden matang sempurna. Ayla menaburkan bawang goreng di atas mie tersebut agar semakin lezat dan wangi.

"Ayo," ajak Ayla membawa nampan berisi mangkuk mie.

Aiden mengambil alih nampan tersebut dan membawa sendiri. Dia berjalan ke arah meja makan di ikuti oleh Ayla dari belakang.

Ayla mengambil gelas untuk mengisi air minum Aiden. Dia meletakkan gelas itu di hadapan Aiden.

"Selamat makan, aku permisi ke kamar."

Belum sampai dua langkah, Seanna di hentikan oleh Aiden.

"Siapa yang nyuruh lo pergi?" pungkas Aiden.

"Kamu perlu apa lagi?" tanya Ayla.

Di tarik kursi sebelah oleh Aiden. "Duduk, temenin gue makan."

Tanpa membantah Ayla mendudukkan tubuhnya. Dia benar-benar menemani pria itu makan sampai selesai.

Sebebarnya saat ini Ayla merasa jika tubuhnya sangat lelah. Dia juga merasakan kantuk yang berat. Mungkin karena beberapa hari ini dia cukup di sibukkan mengenai tugas kuliah dan lainnya.

Dia duduk menyandar menunggu Aiden selesai makan. Tanpa bisa di tahan, mata Ayla mulai terpejam. Kantuk yang di rasanya sudah tak bisa di tahan.

Saat Aiden menoleh ke arah Ayla, pria itu melihat wanita itu sudah memjamkan mata.

AYLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang