08.

28.6K 646 17
                                    

"Stoph ... Aiden," rintih Ayla saat tangan Aiden terus menggeranyangi bagian dadanya.

"Lo nyuruh gue stop, tapi tubuh lo bereaksi beda, Ayla." Aiden tetap melangsungkan gerakan tangan di bagian dada Ayla.

Di pilin oleh Aiden puting Ayla dari arah luar yang masih terbalut kemeja miliknya. Tubuh Ayla sudah bergerak gelisah, pinggulnya meliuk-liuk di atas pangkuan Aiden.

"Gimana? Lo mau kan jadi patner seks gue?"

Ayla tidak menjawab. Namun dia mengumpulkan semua tenaganya dan berdiri. Dia harus menjauh dari Aiden, agar hal yang tidak di inginkan tidak terjadi.

"Maaf, kamu sendiri yang bilang kerjaanku di sini hanya bersih-bersih sebagai pembantu. Jika itu yang kamu minta, aku tidak bisa. Permisi," ungkap Ayla kemudian berlalu dari hadapan Aiden.

Bodohnya Ayla menganggap akan bisa kabur dari Aiden. Nyatanya, dia sekarang berada di dalam apartemen milik pria itu. Jelas saja akan sangat mudah Aiden menemukannya bukan?

"Aku harus kemana?" risau Ayla mencari tempat persembunyian.

Hingga dia memilih untuk masuk ke sebuah ruangan yang berada di samping kamar Aiden.

Ayla pikir, mungkin ini adalah kamar tamu. Jadi tidak masalah jika dia bersembunyi di sini terlebih dahulu.

Kepergian Ayla membuat Aiden tersenyum. Tingkah Ayla sangat menggemaskan menurut Aiden. Apalagi, wanita itu seperti ketakutan akan perlakuan Aiden yang memang sudah begitu bernafsu pada tubuh Ayla.

"Dia mau main petak umpet di apartemen gue sendiri?" sinis Aiden.

Dia berdiri dan lekas mencari keberadaan Ayla. Tidak perlu repot-repot mencari ke sekeliling ruangan. Aiden cukup memantau tv saluran cctv yang ada di unit miliknya.

Bravo! Ayla tertangkap di layar sedang berada di salah satu kamar yang menjadi tempat pribadi milik Aiden.

Dia terus memperhatikan gerak-gerik Ayla dari sana. Wanita itu masuk ke dalam kamar mandi, sepertinya hendak membersihkan diri. Semua kamar mandi di apartemen ini sudah di sediakan alat mandi dan handuk baru.

Melihat Ayla yang sudah keluar, mata Aiden berbinar. Wanita itu sudah nampak segar meskipun masih menggunakan kemeja kebesaran tadi.

Dia lekas menyusul wanita tersebut ke sana. Aiden berjalan dengan perlahan berusaha tidak menimbulkan bunyi. Dia tahu Ayla sedang membaca sebuah buku di balik salah satu rak buku di sini.

Kamar ini adalah ruangan untuk Aiden belajar. Terdapat banyak buku-buku tersusun rapih di rak kayu. Ayla yang juga begitu menyukai hal dalam buku, memilih untuk membaca buku di sana.

Dia tidak tahu jika Aiden sudah menemukan keberadaannya. Bahkan saat ini, Aiden sudah berdiri di belakangnya.

Ayla tetap membaca buku yang sedang dia pegang. Kedu tangan memegang buku, begitu fokus sampai tidak menyadari keberadaan Aiden yang semakin dekat.

Grep!
Aiden memeluk Ayla dari belakang.

"I've found you," bisik aiden tepat di samping Ayla.

"Hah .... Kamu buat aku kaget." Ayla hampir saja terjerit, namun untungnya tidak kelepasan saat menyadari itu adalah Aiden.

"A-aku pinjam buku ini," ujar Ayla.

"Hmm." Aiden tidak menimpali banyak. Dia justru semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Ayla.

Entah kenapa, aroma tubuh Ayla begitu membuat Aiden tenang. Dia bahkan terus menghirup dan menelusupkan hidungnya di bagian tengkuk Ayla.

AYLA Where stories live. Discover now