cemburu

292 20 1
                                    

Setelah Gilang menyelesaikan pidato
singkatnya, Gilang langsung kembali ke tempat duduknya.

"Om Gilang? maksudnya tuan Revano itu?" Tanya Nana.

Asheyra menganggukkan kepalanya.

"Oh iya sih, seingatku namanya adalah Gilang putra Revano." Gumam Lia.

"Gue baru tahu kalau nama om Gilang itu adalah Gilang Putra Revano." Timpal Asheyra.

"Berarti loe cukup kenal sama tuan Revano dong ash?" tanya Nana.

"Lumayan," jawab Asheyra apa adanya.

"Hebat banget, loe kenal dimana?" tanya Nana antusias.

Teman sekelas Asheyra yang duduk di
dekatnya juga tidak kalah antusiasnya.

"Sekitar 2 minggu yang lalu. Waktu itu mobil gue diserang oleh orang yang tidak dikenal. Lalu saat dalam keadaan terpojok om Gilang datang dan menyelamatkan gue." Kata Asheyra seraya mengingat kejadian malam itu.

"Beruntung banget loe, gue juga mau seperti loe ah. Lalu saat keadaan gue udah terpojok ada pangeran tampan datang nyelamatin gue." Kata Lia yang duduk di samping Asheyra dengan wajah yang berbinar.

Asheyra langsung saja meraup wajah Lia, "mulut loe ya."

"Ih Ash, gangguin gue saja yang lagi
ngehalu." Sungut Lia.

Sementara itu, MC di atas panggung telah memanggil para peserta pentas seni.

Sampai akhirnya kelas 11 IPS 3 yang di panggil.

Asheyra yang ada di sana menatap takjub pada adiknya yang terlihat tampan walaupun hanya menggunakan baju China kuno.

"Gila, adek loe tampan banget ash."

"Gue mau dong diangkat jadi adek ipar loe."

"Gue juga mau."

Sementara Asheyra hanya memutar bola mata jengah melihat teman-temannya yang lebay.

Sementara itu, Arsenio yang sudah naik diatas panggung bersitatap dengan Gilang yang menatapnya datar dan tersenyum miring.

Arsenio meneguk salifanya susah payah, entah kenapa yang tadinya merasa percaya diri, kini tiba-tiba hilang sudah berganti rasa gerogi saat gurunya menatap seperti itu.

Arsenio memulai pentasnya sama seperti saat latihan.

"Aku pulang dulu ya Liang Shanbo, aku berjanji akan memperkenalkan adik perempuanku padamu." Kata Agnes pada Arsenio yang saat itu berperan sebagai Zhu Yingtai.

Sementara itu, Amara yang melihat
teman-temannya semakin terpesona pada Arsenio semakin menggeram kesal. Bagaimana tidak, hatinya panas karena ucapan lebay para cewek-cewek yang duduk di sekitarnya.

"Si Arsen multitalent banget."

"Iya ih, bagaimana bisa gue bisa move on dari babang Arsen kalau begini."

"Mau berdandan apapun Arsen, tetap saja tampan."

"Kira-kira tuh bapaknya sunat di mana ya? Bagaimana bisa punya anak setampan itu?"

"Arsen I love you."

Itulah teriakan-teriakan dari para
cewek-cewek di sekitar Amara yang semaikin membuat Amara panas di buatnya.

Sampai akhirnya drama selesai yaitu ketika Arsenio sakit parah dan akhirnya meninggal serta saat Agnes yang kabur dari pernikahannya, lalu menghampiri kuburan Arsenio dan tertelan oleh kuburan Arsenio. 

Lalu, keluarlah 2 ekor kupu-kupu dari kuburan itu dan terbang bebas di udara.

Semua orang bersorak dan ada juga yang meneteskan air mata melihat drama yang di perankan oleh kelas Arsenio karena terbawa suasana.

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang