Amara Vs Resty

280 19 0
                                    

"Gue ikut," kata Arsenio semangat.

"Ehem," Amara berdehem karena di merasa dicueki.

Arsenio baru ingat kalau ada Amara di sampingnya, Arsenio akan selalu lupa sekitar apabila menyangkut soal tawuran dan balapan.

"Aku boleh ikut tawuran ya?" Tanya Arsenio menatap wajah Amara memelas.

Amara hanya menaikkan sebelah alisnya dan menatap Arsenio datar.

Glek, Arsenio menelan susah payah salifanya.

"Udah sih bos, mau tawuran ya sudah
tawuran saja. Ngapain sih minta izin sama cewek lemah seperti dia." Kata Resty dengan sinis.

"Resty!" Geram Arsenio.

Amara tersenyum miring, lalu memegang tangan Arsenio. Amara menggelengkan kepalanya, ia tahu kalau Arsenio ingin memarahi Resty.

"Gue lemah?" Tanya Amara menaikkan sebelah alisnya.

"Pasti cewek seperti lu itu lemah, lihat saja tangan mulus lu itu. Jangankan memukul orang, memukul nyamuk saja lu gak bakalan mempu." Jawab Resty tersenyum remeh.

Amara terkekeh sinis. "Mau ngerasain
gimana pukulan cewek lemah seperti gue enggak?" Tanya Amara seraya memainkan kukunya.

Resty terkekeh sinis, "yakin lu mau lawan gue? Jangan nangis kalau nanti gue pukul lu." Jawab Resty remeh.

Arsen menghela nafasnya, dan menatap Resty datar.

"Ar, Resty juara karate tahun ini loh.
Kasian Amara." Ucap Joshua.

"Res, sudahlah. Lu itu salah disini karena ikut campur urusan orang lain." Tegur Arga.

"Sudahlah Res, mending lu minta maaf deh sama Ara. Sebelum lu menyesal." Kata Arsenio datar.

Jujur saja Arsenio kini mengepalkan
tangannya demi menahan amarah. Andai Resty seorang cowok pasti sudah diberi bogeman mentah olehnya. Sayangnya dirinya tidak pernah memukul cewek.

"Gak mau, gue gak salah ngapain gue minta maaf." Kesal Resty.

"Kapan kita tanding? Apa lu bisanya cuma di mulut doang?" Tanya Amara datar.

"Oke, kalau itu mau lu. Ayo ke ruang latihan." Ajak Resty.

"Resty!" Geram Joshua dan Arga.

"Sayang," ucap Arsenio pelan.

"It's oke, anggap aja gue pemanasan
sebelum latihan sama papa nanti malam." Ucap Amara datar.

"Jangan sampai dia mati." Ucap Arsenio akhirnya.

Mata Joshua, Arga dan Resty membulat sempurna mendengar ucapan Arsenio.

Resty sedikit gentar saat mendengar ucapan Arsenio yang yakin kalau dirinya akan kalah. Tapi ditutupi oleh rasa percaya dirinya yang pasti bisa mengalahkan cewek lemah seperti Amara.

"AR, lu mau bunuh Amara!" Tanya Joshua tidak percaya.

"Seharusnya yang perlu kalian kasihani si Resty. Eh Arga, siapin mobil gih buat bawa Resty kerumah sakit." Ucap Arsenio enteng.

Sementara Resty dan Amara sudah siap diantas ring.

"Tidak ada 3 menit pasti si Resty akan kalah." Jawab Arsenio yakin.

Bagaimana tidak yakin, orang Amara mampu mengalahkan sepuluh orang berbadan besar yang beladirinya gak Keleng-kaleng. Apalagi Resty yang kekuatannya jauh di bawahnya, andai dirinya tanding dengan Amara, Arsenio yakin pasti masih kalah, karena Arsenio belum sekuat itu.

Benar perkataan Asenio, Amara dengan lihai menangkis dan menahan serangan Resty. Hanya dengan dua pukulan Resty langsung pingsan.
Mata Arga dan Joshua, membulat.

ARSENIOOnde histórias criam vida. Descubra agora