menolak cemburu

365 27 0
                                    


Baru tiba di sekolah Arsenio di panggil oleh Bu Iva ke ruangannya.

"Ada apa ya Bu?" Tanya Arsenio sopan.

"Arsen, ibu baru tahu kalau kamu ternyata adalah anak yang pintar. Jadi ibu memutuskan untuk memilih kamu sebagai perwakilan lomba cerdas cermat dari kelas 11 IPS 3 yang akan di laksanakan 3 hari kedepan." Kata Bu Iva dengan senyum mengembang.

"Apa kamu siap Arsen?" Tanya Bu Iva lagi.

"Sebenarnya sih siap bu. Tapi, bukankah di kelas ada Sisil yang selalu juara satu kenapa harus saya?" tanya Arsenio.

"Tapi diantara kamu dan Sisil lebih cerdas kamu akhir-akhir ini Arsen. Rencananya ibu juga akan memasukkan Amara, karena Amara 11 12 pintarnya seperti kamu." Kata Bu Iva.

Asenio menghela nafasnya. "Bagaimana kalau Amara sama Sisil saja bu, karena saya takut terjadi kecemburuan sosial di kelas. Dan lagi saya sudah ikut lomba basket bu." Kata Arsenio.

"Jadi kamu menolak Arsen?" Tanya bu Iva kecewa.

Arsenio tersenyum tipis, "bukan maksud saya menolak bu. Tapi ada yang lebih berhak di kelas dari pada saya." Ucap Arsenio.

"Baiklah kalau itu keputusanmu, ibu tidak bisa berbuat banyak. Dan ibu cukup bangga sama kamu, karena kamu sudah bersikap dewasa." Kata bu Iva tersenyum tulus.

Arsenio membalas senyum bu Iva.

"baiklah sudah bel, silahkan kamu masuk kelas." Kata Bu Iva.

Di kelas, Arsenio hampir saja telat andai tadi tidak lari setelah keluar dari ruangan bu Iva. Arsenio langsung menuju bangkunya, seperti biasa Amara akan berdiri agar Arsenio bisa duduk ditempatnya.

"Thanks my love." Bisik Arsenio pelan saat berjalan melewati Amara.

Amara memukul pelan punggung Arsenio, sementara Arsenio tertawa kecil melihat wajah Amara yang memerah.

Tidak lama kemudian pelajaranpun dimulai. Tepat jam 9.45 bel istirahat pun berbunyi, sebelum Arsenio mengajak Amara ke kantin, Amara sudah di panggil ke ruangan bu Iva
bersama dengan Sisil.

Axelio pun beranjak dari tempat duduknya dan ke kantin lalu berjalan mendekati Bima yang saat itu baru mencapai pintu kelas.

"Lu kemana saja Bim? Kenapa jarang masuk sekolah?" Tanya Arsenio yang jarang melihat Bima akhir-akhir ini.

"Eh, itu gue... gue sakit, iya gue sakit." Ucap bima cengengesan untuk menghilangkan kegugupannya.

"Kenapa lu sepertinya gugup gitu? Ada apa Bim, cerita sama gue." Kata Arsenio seraya melangkahkan kakinya bersebelahan dengan Bima.

"Mana ada, gue gak papa kok." Kata bima dengan tawa kecil.

Arsenio menatap lekat Bima, karena Arsenio sedikit merasa ada yang aneh pada sahabat dari tubuhnya ini.

"Ngapain lu lihatin gue seperti itu sen, gue tahu kalau gue ganteng. Gak usah segitunya lah lihatin gue." Kata remaja berkacamata bulat itu.

"Mana ada, gantengan juga gue." Sombong Arsenio.

Bima berdecak mendengar kebenaran
ucapan dari Arsenio.

"Latihannya kapan sen? Mau pulang sekolah atau waktu jamkos habis istirahat nanti." Tanya Adam yang saat itu tiba-tiba berada di samping Arsenio, karena kemarin Arsenio absen saat di ajak latihan basket.

Untu lomba basket ulang tahun
sekolahnya, yang akan dimulai besok.

"Jamkos saja, gue pulang sekolah ada perlu."Jawab Arsenio.

"Oke gue akan kasih tahu yang lain." Jawab Adam.

"Lu udah masukin Kenzo jadi anggota kita kan? Menurut gue dia cukup hebat dalam basket." Kata Arsenio.

ARSENIOHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin