Chapter 34 : Kamu Harus Senantiasa Tetap Berjuang!

43 4 0
                                    

Chapter 34.

Gelap, sepi dan sunyi, hanya ketiga hal itu sajalah yang dapat dirasakan oleh Araki, saat tubuhnya terlihat tengah mengambang diantara kegelapan yang tidak terbatas. Berbagai cara telah ia coba untuk keluar dari sini, tapi semuanya hanyalah sia-sia belaka, ia sama sekali tidak tahu bagaimana ia bisa berada disini dan yang paling penting, mengapa ia bisa berada disini.

Yang hanya bisa ia ingat, adalah momen dimana ia melihat Rias yang tengah memeluk Riser Phenex dengan air mata yang membasahi kedua pipinya. Setelah itu, ia sama sekali tidak ingin apapun lagi. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan tubuhnya, dan apa yang akan terjadi pada Rias dan teman-temannya, ia sama sekali tidak tahu sedikitpun.

Mengesampingkan itu semua, Araki saat ini juga terpaksa untuk mencari jawaban akan fenomena aneh ini. Tetapi, ia sama sekali tidak dapat mencari informasi apapun, karena yang jelas, ia seperti berada di kehampaan yang terdalam.

"Halo?!" Teriak Araki, memastikan barangkali ada mahluk lain selain dirinya yang ada disekitarnya.

Tetapi, tidak ada jawaban apapun yang dapat terdengar olehnya. Jantungnya berdebar-debar, ia merasa gelisah dan sedikit takut. Bagaimana jika ia akan selamanya terkurung disini, ia tidak ingin jika hal itu sampai terjadi kepadanya. Ia harus segera keluar dari sini, ia harus menyelamatkan Rias Gremory dan membuatnya tersenyum kembali.

"Aku harus keluar dari sini! Aku harus menyelamatkan Buchou!" Teriak Araki sekali lagi dengan suara yang sangat lantang.

Tak terasa, air matanya juga mulai mengalir keluar dari kedua matanya, saat ingatan menyakitkan saat melihat Rias yang tengah menangis penuh kepedihan dihadapan kedua matanya sendiri. Ia merasa sangat menyesal, tidak bisa membawa kemenangan untuk Buchou tersayangnya itu, ia merasa sangat marah, saat melihat senyuman sinis Riser yang seolah-olah tengah merendahkan Rias, dirinya dan juga semua teman-temannya.

Disaat amarahnya yang mulai meledak-ledak didalam dirinya, Araki berusaha untuk menahan semua amarahnya itu. Amarah hanya akan menjerumuskan seseorang kedalam penderitaan dan kepedihan yang tiada duanya, dan amarah juga adalah musuh terbesarnya.

"Tidak, jangan ditahan... Kau pantas merasa marah atas segala hal buruk yang telah kau rasakan..."

Namun dengan tiba-tiba saja, Araki terperanjat kaget saat mendengar suara seseorang yang terdengar dari segala arah. Suara tersebut terdengar sangat lirih sekali, suaranya sedikit serak, tetapi sangat mengintimidasi. Ia menoleh ke segala sisi, berniat untuk mencari sumber suara misterius tersebut, tapi yang bisa ia temukan hanyalah kehampaan.

"Kau telah berusaha dengan sekuat tenaga, tetapi apa yang kau dapatkan? Sebuah kekalahan yang menyedihkan. Sungguh, kau sangat bodoh dan naif sekali. Padahal kau mempunyai kekuatan yang tak terkalahkan, tetapi kau sama sekali tidak tahu cara menggunakannya."

"Siapa kau?!" Teriak Araki sembari terus melihat ke sekelilingnya.

Perasaan takut, gelisah dan ragu, seketika muncul dan memenuhi hati Araki. Ia sama sekali tidak mengetahui maksud dari suara tersebut, dan ia juga sama sekali tidak mengetahui siapa pemilik daripada suara misterius tersebut.

"Aku adalah kau, dan kau adalah aku. Kita adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Kau mungkin bertanya mengapa kau sama sekali tidak menyadari keberadaan ku sebelumnya, bukan? Karena kau masihlah belum siap."

Suara tersebut kembali terdengar di kedua telinga Araki, yang langsung membuatnya menjadi sangat kebingungan. Ia sama sekali tidak mengetahui maksud dari ucapan tersebut, apalagi suara tersebut juga mengucapkan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui keberadaannya sebelumnya. Yang berarti, siapapun pemilik suara tersebut, pastinya telah lama berada bersamanya, dimanapun dan kapanpun.

A Legend Amongst The Dragons : Embodiment Of CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang