Chapter 20: Kesalahan Besar Yang Membawa Pada Konsekuensi Fatal

91 9 0
                                    

Chapter 20.

POV orang ketiga.
Tidak ada POV.

"Ayo Issei!" Teriak Araki yang tengah memberi semangat pada Issei.

Saat ini Araki bersama dengan Issei tengah berlari mengelilingi taman dengan target sepuluh putaran penuh. Tetapi sebelum menyentuh lima putaran penuh, Issei telah mengeluh.

"Sial! Aku sangat lelah!" Teriak Issei sembari menghentikan larinya.

Araki menghela nafas panjang sebelum menghentikan larinya, ia menoleh menatap Issei disampingnya sembari terkekeh.

"Tahan, Issei! Kita baru saja berlari selama lima putaran penuh, ini adalah langkah awalmu menjadi raja Harem!" Teriak Araki sekali lagi.

"Ayo, jangan bermalas-malasan, Issei!" Teriak Rias dibelakang Issei.

Araki dan Issei spontan menoleh kebelakang dan mendapati Rias yang tengah mendekati mereka berdua dengan menaiki sepedanya.

"Aku tidak akan membiarkan pelayanku menjadi lemah." Lanjut Rias dengan sedikit berteriak.

"Yah... Kamu menaiki sepeda bukan?" Ucap Issei dengan lirih sembari menatap Rias.

"Apa kamu bilang sesuatu padaku, Issei?" Tanya Rias menyelidik dengan tatapan tajam pada Issei.

"Ti-tidak!" Issei dengan cepat menjawab.

"Aku akan menunggu kalian di garis akhir." Ucap Rias pada keduanya sebelum kembali mengayuh sepedanya.

Melihat Rias yang telah pergi, Araki berganti menatap Issei disampingnya. Ia terkekeh sebelum menepuk bahu Issei dengan cukup keras.

"Yahh... Kurasa kau harus semakin giat berlatih, Issei." Ucap Araki lirih sebelum berlari mendahului Issei.

{Short Timeskip}

"Dengar. Dalam dunia Iblis, kekuatan tubuh bagian atas adalah yang terpenting. Khususnya untukmu, Issei." Ucap Rias sembari memeluk tubuh Issei dari belakang.

Issei saat ini terlihat tengah melakukan latihan berupa push up dengan Rias yang duduk tepat diatas punggungnya.

"Kau harus memfokuskan seluruh pikiranmu pada latihan mu, Issei." Ucap Araki dengan sedikit terkekeh saat melihat wajah mesum Issei.

Sedangkan Araki tengah melakukan latihan pull up tak jauh dari tempat latihan Issei. Dengan memanfaatkan salah satu dahan pohon yang cukup kokoh, Araki memulai latihannya dengan tekad yang kuat.

(Short Timeskip)

"48...49...50!" Araki menjatuhkan dirinya dari dahan pohon setelah menghitung sampai 50.

"Tak kusangka, latihan ini ternyata cukup sulit!" Gumam Araki pelan dengan nafas terengah-engah.

Saat Araki hendak melanjutkan latihannya dengan melakukan push up, dirinya dikejutkan oleh Rias yang tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.

"Bu-buchou..." Araki tergagap saat mendapatkan pelukan dari Rias.

"Kamu sudah berusaha, Araki. Aku sangat senang dengan itu!" Bisik Rias didekat telinganya.

"Terimakasih, Buchou." Balas Araki dengan rona merah di pipinya.

Rias semakin menekankan payudaranya pada punggung Araki, membuat rona merah di wajah Araki semakin besar. Sedangkan Issei menatap keduanya dengan tatapan penuh kecemburuan.

"Sial! Aku tidak akan kalah!" Teriak Issei dengan lantang.

Setelah beberapa saat, Rias melepaskan pelukannya dan mengelus lembut kedua pipi Araki, Ia tersenyum dengan lembut saat menatap wajah Araki.

A Legend Amongst The Dragons : Embodiment Of CreatorWhere stories live. Discover now