Chapter 13: Kedatangan Araki Dan Klub ORC

121 11 0
                                    

Chapter 13.

POV orang ketiga.
Tidak ada POV.

"Maaf aku datang terlambat, Asia-chan." Ucap Araki sembari melepaskan jubah sekolahnya dan memakaikannya pada Asia.

"Araki-san?" Mata Asia berkaca-kaca saat melihat Araki.

"Araki?!" Seru Issei yang terbaring tak jauh dari Araki berdiri.

Araki terkejut dan spontan menoleh kearah Issei, dan Ia dibuat terkejut setelah mendapati Issei yang tengah terbaring penuh darah di lantai.

"Issei!" Araki terkejut dan segera berlari mendekati Issei.

"Bung! Kau terluka parah!" Ucap Araki sembari menatap Issei dengan khawatir

"Terimakasih sudah datang, Araki." Balas Issei sembari tersenyum lemah kearah Araki.

"Maaf, aku datang terlambat." Balas Araki sembari menatap sedih Issei.

"Tidak apa, Araki. Aku sangat senang kau datang kemari." Balas Issei sembari menepuk pelan pundak Araki.

"Issei, tolong jaga Asia sebentar." Ucap Araki sembari menatap Issei dan Asia secara bergantian.

Issei mengangguk sedangkan Asia menatap Araki dengan wajah khawatir.

"Jangan khawatir, Asia-chan. Aku akan baik-baik saja!" Ucap Araki sembari tersenyum kearah Asia.

"Berjanjilah kamu akan baik-baik saja, Araki-san!!" Teriak Asia sembari menangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berjanjilah kamu akan baik-baik saja, Araki-san!!" Teriak Asia sembari menangis.

"Ya." Araki mengangguk sembari tersenyum menatap Asia sebelum berjalan mendekati Freed.

"Ugh! 2 Iblis melawan 1 pendeta? Itu terdengar sangat menarik!" Freed bangkit sembari tersenyum mengerikan kearah Araki.

"Aku tak percaya bahwa pendeta suci gereja bisa menjadi gila seperti dirimu saat ini." Ucap Araki sembari tersenyum sinis menatap Freed.

"Menarik! Mari kita selesaikan ini dengan cepat!" Freed dengan cepat melesat kearah Araki sembari menyabetkan pedangnya pada Araki.

Araki dapat dengan mudah menghindari seluruh serangan yang Freed lancarkan padanya.

"Jangan terus menghindar!" Umpat Freed dengan marah saat melihat serangannya yang terus saja meleset.

Araki tak mengatakan apa-apa, dia hanya terus menghindari serangan dari Freed. Namun, tiba-tiba saja kedua matanya terasa sangat sakit, membuat Araki kehilangan konsentrasinya, dan alhasil Freed berhasil menendang Araki tepat di dadanya.

"Ugh!" Araki memuntahkan seteguk darah dari mulutnya setelah menerima tendangan dari Freed.

Araki jatuh berlutut dengan mulut penuh darah sembari memegangi dadanya. Partikel-partikel ungu seketika muncul dan mengambang menyelimuti dada Araki.

Namun itu tidak bertahan lama, partikel-partikel ungu itu mulai meredup dan perlahan memudar.

"Araki!" Teriak Issei.

A Legend Amongst The Dragons : Embodiment Of CreatorWhere stories live. Discover now