Chapter 21: Kutukan Yang Telah Lama Tersegel

107 12 3
                                    

Chapter 21.

"Aku akan membunuhmu...!"

Araki menyeringai dengan sangat mengerikan kearah makhluk itu, kini yang bisa ia rasakan hanyalah hasrat untuk membunuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Araki menyeringai dengan sangat mengerikan kearah makhluk itu, kini yang bisa ia rasakan hanyalah hasrat untuk membunuh. Tak peduli apapun itu, ia akan membunuh makhluk dihadapannya itu.

Makhluk itu sangat terkejut saat melihat pemandangan dihadapannya, ia tak menyangka kekuatan itu masih terwariskan semenjak kejadian beribu-ribu tahun yang lalu. Kejadian yang hampir saja merenggut semua nyawa yang ada di seluruh dunia ini.

Mengingatnya saja membuat makhluk itu bergidik ketakutan. Namun sekarang, ia harus menghadapi konsekuensi dari kekuatan yang bahkan membuat Tuhan mengorbankan segalanya hanya demi menyegel kekuatan itu.

Sebuah kekuatan yang sangat dahsyat, yang pernah dimiliki oleh Iblis kuno. Seorang Iblis yang keberadaannya membuat gemetar seluruh langit dan bumi.

Namun ia tidak ingin membiarkan musuhnya membunuhnya, ia akan berusaha untuk memenangkan pertarungan yang akan merenggut segalanya darinya.

Araki masih terdiam sembari menyeringai menatap musuhnya, bahkan, kesadarannya seperti sudah tak dikendalikan lagi olehnya. Amarah dan kebencian yang mendalam, telah membangunkan kutukan yang telah lama tertidur dalam dirinya. Sebuah kutukan yang sama, yang telah dibawa oleh Iblis kuno untuk menggetarkan seluruh dunia beribu-ribu tahun yang lalu.

----------------------------------------------------------------------------

•Taman•

Di taman yang berada di tengah-tengah kota Kuoh, terlihat beberapa orang yang tengah melakukan latihan. Mereka sebenarnya bukan manusia, melainkan Iblis. Mereka bertiga tak lain adalah, Rias, Issei dan juga Asia yang tengah melakukan latihan.

"Dimana perginya Araki?" Rias dengan bingung memandang sekelilingnya.

Rias terlihat sedikit khawatir akan keberadaan Araki. Sebelumnya Araki telah memberitahunya bahwa ia akan pulang untuk mengambil sesuatu, namun sampai sekarang dirinya tidak melihat tanda-tanda dari Araki.

Fakta bahwa rumah Araki dengan taman dimana mereka berdiri saat ini hanya terpaut jarak yang tidak terlalu jauh. Kenyataan itulah yang membuat Rias khawatir akan kondisi salah satu pionnya itu.

"Apa ada sesuatu, Buchou?" Melihat Rias yang sepertinya khawatir akan sesuatu, Issei akhirnya bertanya pada Rias.

Rias perlahan menoleh menatap Issei disampingnya, ia perlahan menghela nafas panjang dan tersenyum masam kearah Issei.

"Tidak ada, mungkin Araki hanya-"

Saat Rias hendak menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja dadanya bersinar merah terang. Sontak saja kejadian itu membuat Rias terkejut. Ia segera memegangi dadanya dan terlihat mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.

Ternyata yang dikeluarkan oleh Rias adalah salah satu bidak pion. Bidak pion itu terlihat berkelip dengan warna merah menyala. Nampak cahaya itu terkadang bersinar redup, namun setelah beberapa saat, cahaya itu kembali bersinar terang.

A Legend Amongst The Dragons : Embodiment Of CreatorWhere stories live. Discover now