48

675 29 12
                                    

Bayangin .. ibarat yang baca cerita lo 20rb✊ tapi yang vote cerita lo cuman 1rb
#crysekali🥺

______________________

Setelah beberapa hari berkelana mencari apartemen baru, kali ini Mira mendapatkan apartemen dengan harga yang pas dikantong. Dengan dibantu Yara, Mira berkemas dan membersihkan apartemen barunya. Satu tarikan nafas panjang keluar dari mulut sang empu.


"Lo udah kabarin Sena tentang semua ini?" tanya Yara, Mira mengangguk.

"Gue gak bisa nemenin lo lebih lama disini, gue masih ada janji sama manager gue .. lo, gapapa kan gue tinggal?" tanya Yara.

"Santai aja Yar, lagi pula Alena juga mau kesini." ujar Mira meyakinkan sahabatnya itu.

"Yaudah, kalau gitu gue balik dulu. Kalau lo butuh sesuatu telepon aja," ucapnya kemudian meninggalkan Mira seorang diri.

Mira memilih untuk melanjutkan membuang sampah yang sudah ia kumpulkan ke bawah. Gadis itu menenteng satu keresek besar berisi sampah dengan menuruni tangga.

Hari itu mulai gelap, jam menunjukkan pukul delapan malam. Mira berjalan menuju parkiran dimana tersedia tong sampah besar di sana.

Sruk!

Gadis itu dengan sekuat tenaganya melempar sampah ke dalam tong, kemudian mengibaskan kedua tangannya mengusir debu-debu yang menempel disana.

Ting!

Alee
Gue otw .. gue juga bawa makanan dari Bibi Yu.

Melihat pesan dari sahabatnya itu, Mira tersenyum senang. Apalagi Alena membawa makanan, kebetulan cacing diperutnya sudah meronta kelaparan.

Gadis itu kembali mengantongi ponselnya dan berniat kembali ke apartemennya. Tetapi, saat ia hendak melangkah terdengar bunyi yang menarik seluruh atensinya.

Srek~

Mira menoleh ke segala arah untuk memastikan siapa disana. Namun, yang ia temukan hanya kekosongan. Hanya ada beberapa mobil yang terparkir disana, dan tak ada orang sama sekali.

"Ah .. palingan juga tikus di tong sampah," monolognya bodo amat. Gadis itu langsung melenggang pergi tanpa mengetahui sumber bunyi itu.

Apartemen yang Mira tinggali saat ini merupakan bangunan sepuluh lantai. Dan apartemen Mira terdapat di lantai tujuh tepatnya di kamar 105.

Mira memutuskan naik menggunakan lift, karena merasa kesepian gadis itu memilih untuk menonton reels diponselnya.

Bruk!

Saat pintu lift itu terbuka, dan Mira hendak melangkah keluar. Badannya tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang mengunakan hoodie hitam juga masker yang menutupi wajahnya.

"Ah! Sorry__" Mira terpaku pada pria itu. Kedua netra mereka bertemu, namun dengan cepat dan tanpa basa basi pria itu langsung masuk kedalam lift dan meninggalkan Mira seorang diri.

"Kok ada cowo di lantai ini? Katanya yang terisi cuman kamar gue dan kamar 107 itupun cewe," gumam Mira. Seperkian detik, dirinya memilih untuk tidak memikirkannya.

a NEW SHEET for the COLD CEO (END)Where stories live. Discover now