22

1.1K 61 7
                                    

🤨⚠️

_______________

Pria itu berjalan memasuki kamarnya, dia berhenti pada ruangan kerjanya. Pria itu meletakkan jasnya dan teringat akan sesuatu.

Flashback on

"Pak .. tolong bantu saya, saya dikejar-kejar preman" ucap gadis itu dengan nada naik turun karena panik.

Dirinya kebingungan karena gadis itu tiba-tiba datang dan meminta bantuan. Saat mendengarkan derap langkah kaki dari luar, dengan cepat ia melepas jas nya dan mengalungkannya di pundak gadis itu.

Ia meraih rahang sang empu dan mengikis jarak antara wajahnya dan wajah gadis itu.

Gadis itu yang tak siap dengan perilaku pria didepannya hanya diam membeku. Gadis itu nampak merasakan hembusan nafas teratur pria itu.

Pria itu menempelkan jari jempolnya tepat dibibir gadis itu. Keduanya berlaga seperti sedang bercumbu

Brak

Suara pintu itu terbuka menampakkan dua orang berbadan gempal dan berkepala pelontos. Dia rasa, mereka lah yang mengejar-ngejar gadis ini. Pria itu melayangkan tatapan penuh pada keduanya membuat keduanya berangsur-angsur pergi.

Flashback off

Pria ini menggelengkan kepalanya kemudia beranjak menuju lemari es mencari sebotol minuman dingin untuk mengobati dahaganya. Dengan brutal dia meneguk air itu hingga tandas.

Kemudian ia berjalan menuju meja kerjanya dengan papan nama yang berasal dari kayu itu bertuliskan 'Ryan jayarka wibawa'

Ternyata pria itu adalah Raka.

________________

Di belahan bumi lain, kini Mira ikut duduk bersama Faro yang tengah menyuapi Galan. Dirinya masih melihat sekeliling yang nampak rapi dari biasanya.

"Pak Faro__" kalimatnya terjeda kala suara sendkk yang diletakkan diatas piring itu terdengar.

Faro menatap intens gadis didepannya.

"Makan dulu"

"Saya pesan makanan ini karena saya tau kamu tidak memiliki apapun untuk dimasak" ujarnya sembari berjalan kearah wastafel untuk membersihkan piringnya.

Mira menoleh kearah Galan yang mengangguk lucu dengan mulut penuh makanan hingga menyisakan beberapa diujung bibirnya. Dengan senyum yang mengembang, Mira mengusap pelan bekas makanan itu.

Mira mengambil piring dan sendok lalu memakan apa yang sudah dibelikan oleh Faro. Saking lahapnya, ia sampai lupa menanyakan tujuan Faro pergi ke apartemennya.

Faro hanya menggeleng pelan melihat gadis itu dengan lahap menyantap makanan didepannya.

"Hari ini kamu ikut saya sama Galan"

"Uhuk"

"Uhuk"

"Kemana pak?" Tanya gadis itu masih dengan mulut penuh makanan.

Tanpa menjawab pertanyaan Mira, Faro menggendong Galan untuk pergi dari sana.

"Saya tunggu kamu di mobil, jangan sampai lewat dari dua puluh menit" telak Faro tiba-tiba.

a NEW SHEET for the COLD CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang