RINTIK TERAKHIR

1.3K 34 2
                                    

⚠️Have harsh words

=====================================

Jika ditanya, kenapa sampai saat ini Asha memaksa bertahan diatas segala sakit yang diterimanya? Karna dia masih ingin memperbaiki hidupnya bersama Ayah dan Kakaknya. Tapi saat ini rasanya harapan itu kembali di hancurkan. Seseorang yang disayanginya kembali direnggut darinya. Ternyata benar, sesayang apapun kita terhadap sesuatu, tetap Tuhan adalah pemiliknya.

......

Kini Asha masih setia duduk di depan tulisan nama itu.

[ Alan Putra bin Anugrah Pradipta ]

Menatap tulisan itu dengan wajah yang kacau. Tapi dia tidak sendiri, ada Aksa yang menemaninya. Saat ini Aksa mengerti maksud laki-laki itu menyerahkan adiknya. Tapi sayang, Aksa bukan manusia yang bisa menebak, dia hanya mengira kalimat penyerahan itu hanya karangan Alan saat dirinya kacau. Ternyata selama ini, selain dia suka melukai Asha dengan kata-kata pedasnya, dia juga menyembunyikan sakit yang luar biasa. Gagal ginjal kronik.

Tapi yang membuat Aksa takut adalah kondisi Asha yang begitu kacau saat menghadapi kenyataan ini. Asha yang duduk bagai mayat hidup. Bahkan hujan saat ini sudah tidak dirasakan Asha lagi.

"Sha...kita pulang ya...kamu bisa sakit kalau hujan gini....besok kita balik lagi ya ..."

Dengan suara penuh kelembutan, Aksa mencoba menyadarkan Asha dari kehancuran nya ini. Namun lagi-lagi perkataan Aksa tidak mendapat balasan. Sejak kepergian Alan, Asha tidak banyak bicara, hanya ada raga dengan tatapan kosong. Melihat Asha yang tidak kunjung berdiri, Aksa berinisiatif membeli payung di toko dekat pemakaman ini, kalau dibiarkan seperti ini, Asha bisa sakit.

......

Melihat Aksa yang sudah menjauh itu, Asha berdiri dari duduknya. Berjalan menuju keluar dari area pemakaman. Asha sedikit menarik sudut bibirnya dengan wajah yang pilu.

"Dan lo fikir hanya lo yang bisa egois kak...Lo udah berani ketemu bunda tanpa ngajak gue....kita liat aja...."

Asha berjalan gontai kearah mobil yang melaju dari arah depan itu, menghindar ? Tentu saja tidak ! Bahkan saat ini dia tersenyum kearah mobil itu. Sampai sebuah tangan menggenggam tangannya dengan erat.

Bruukkk

"Kalau harus pergi...maka kita sama-sama Ashakira...."

Aksa tersenyum menutup matanya. Menggenggam erat tangan yang sudah berlumuran darah itu. Sampai dunia sudah tidak milik mereka lagi.

Hari yang sama hanya waktu yang sedikit berbeda. Dunia kehilangan manusia yang sudah lelah berjuang itu. Melangkah mundur dari kejamnya dunia setelah mencoba segala bentuk luka.

[ 04 September ]

- Aksara Abrisam

- Ashakira Larasvati Pradipta

- Alan Putra Pradipta

______________________i'll back

=====================================

"Semua orang tidak perlu tau kebaikan saya karna itu bukan konsumsi publik"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua orang tidak perlu tau kebaikan saya karna itu bukan konsumsi publik"

[ Selamat jalan orang baik ]
ALAN PUTRA PRADIPTA

Rintik Terakhir (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang