RINTIK PERTAMA

4.4K 90 0
                                    

⚠Have harsh words


"Lampu itu sudah tidak bercahaya lagi,mungkin mati?"
- Unknown

================================

Baru saja selangkah masuk di rumah itu, suara seseorang sudah menghentikan langkah Ashakira Larasvati. Tapi sayangnya suara itu bukan suara yang dapat menghibur telinga. Justru suara itu hanya membuat telinga lebih sakit.

Bagaimana tidak ? suara itu sengaja dibuat semenyebalkan mungkin.

[ "Mau belajar jadi wanita malam? Sampai pulang di jam segini?" ] BASI

Kata-kata itu membuat Asha menoleh pada sosok yang sudah berdiri dengan bersandar pada pintu kamarnya sambil mengeluarkan kata-kata barusan yang sengaja dibuat-dibuat agar terdengar seperti sebuah drama. Ashakira Larasvati Pradipta, seorang anak dan adik yang harus dipatahkan mentalnya oleh dua orang itu setelah kepergian Bundanya. Dia menjadi satu-satunya yang disalahkan atas kepergian Bundanya, Inayah. Anugrah Pradipta sebagai Ayahnya dan Alan Putra Pradipta adalah kakak kandungnya selalu menjatuhkan mentalnya selama kurang lebih tiga tahun kepergian Inayah Aditama. Bahkan kali ini ada Karina yang entah dari mana asalnya sampai dia masuk kerumah Anugrah. Anehnya, kenapa Anugrah membiarkan wanita asing yang selalu menggodanya itu berada di rumah mereka.

Dan jangan lupakan ada mommy Sarah, Ibu dari Aksara Abrisam yang masuk di keluarga Pradipta dan ikut membunuh mentalnya secara perlahan. Sungguh Ashakira berada di lingkungan yang begitu Toxic.

"Mau denger gue ngomong gitu? Oh itu bukan gue banget. Gak peduli gue!"

"Gue juga gak butuh kata mutiara yang kasar itu kak, apalagi dari mulut basi lo !"

"Terus lo butuhnya apa, emang lo masih bisa membutuhkan di dunia ini...?"

"Bisa...gue mau lo kirim gue ke Bunda aja !.."

Plak

Lagi-lagi tamparan itu mendarat indah di wajah yang sudah penuh bekas lebam. Ya, diwajah seorang Ashakira Larasvati. Wajah yang bahkan Asha sakit melihat wajah itu. Lebih tepatnya mata yang ada di wajah itu.

"Hanya karna wajah lo mirip Bunda, terus lo pikir pantas nyebut dia Bunda hah !!?". Wajah Alan sudah memerah menahan bom emosi yang sudah siap meledak karna melihat iris mata hazel itu.

Membenci ?

Entahlah rasa benci dan rindunya menyatu saat melihat mata sendu itu. Mata Bundanya. Ah bisakah dia menyebut Asha seorang pencuri ?

"Gue gak pantas kak...". Suara yang begitu lirih mampu menyayat hati seseorang di ujung sana. Masih mampu menarik kedua kakinya, Asha berpegangan pada ujung tangga, menatap perginya Alan. Sungguh sakit, disaat dunia serasa menolak hadirnya. Seseorang yang dianggapnya menjadi satu-satunya harapan juga ikut membencinya. Bisakah dia berhenti ?

Tidak akan pernah, sampai kapan pun Ashakira akan selalu menjadikan Alan sebagai saudaranya. Menjadi Rumahnya, walaupun rumah itu selalu menolak hadirnya penghuni seperti Asha. Berusaha untuk berjalan keluar dari rumah, Asha harus terhenti lagi, saat seorang wanita sudah mengahadang jalannya.

"Wah, mau kemana lo ? Dapat job lagi ? Hebat loh, dalam semalam lo bisa dapat dua om-om...banyak duit dong ?"

"Bukannya lo yang ngejar om-om ?".

Mendengar itu, Karina maju satu langkah lebih dekat dan menarik rambut Ashakira secara kasar.

"Maksud lo apa ngomong gitu, hah ?"

Rintik Terakhir (END)Where stories live. Discover now