RINTIK TUJUH BELAS

1.1K 37 0
                                    

⚠️Have harsh words

"Mungkin sudah waktunya pulang "

================================

Menghayati setiap tetesan hujan yang kian mereda itu, Asha masih saja berada di dunia nya yang begitu hampa. Tanpa mempedulikan orang-orang disekitarnya yang mungkin menatap aneh padanya. Bagaimana tidak ? Saat ini Asha berada di halte dengan kondisi yang masih pucat bahkan masih lengkap dengan pakaian rumah sakit. Tapi Asha tidak peduli tatapan manusia-manusia julid itu, intinya saat ini Asha penuh tekad untuk bertemu Alan dan menanyakan kejadiannya secara detail dengan hujan yang kini menemani pikiran kacaunya, fokusnya menerawang jauh di depan sana. Antara terus dengan modal nekat atau balik untuk menghargai seseorang yang bahkan begitu menyayangi nyawanya.

Dengan hati yang penuh pertimbangan, Asha kini mantap berdiri dan hendak naik pada bus yang kian mendekat itu. Namun sampai bus pergi Asha tidak kunjung naik.

Alasannya ? Karna tatapannya saat ini justru jatuh pada dua manusia yang begitu mesra di caffe seberang jalan sana. Seorang laki-laki tua dan seorang wanita yang masih terlihat begitu muda. Ya, dia Ayah dari Asha dan Alan yang sedang bersama wanita muda yang bahkan Asha perkirakan umur mereka pasti tidak jauh berbeda. Bayangan akan cerita Alan kembali beputar [ gue sama Bunda mergokin Ayah sama selingkuhannya di penginapan dekat villa kami].
Ashakira yang hanya mengetahui kalau Karina menggoda Ayahnya setelah Bundanya pergi. Tapi saat ini dia mengetahui satu fakta kalau Karina yang menyebabkan Bundanya mengendaai mobilnya sampai kecelakaan saat itu. Dan hari ini, lagi-lagi dia melihat Ayahnya Bersama wanita lain, tapi dia bukan Karina. Apa ini selingkuhan baru lagi ?

"Brengsek ....gue benci Dia !!!"

Mengepalkan tangannya secara kuat, Asha berniat melabrak dua manusia biadab itu, tapi pikirannya kini mengarah pada Alan. Siapa tau laki-laki itu mau membantunya. Satu-satunya harapan.

Mengambil ponsel dari tas kecil yang dibawanya. Asha mengetikkan satu pesan, berharap ada respon dan dukungan baik dari kakanya itu.

 Asha mengetikkan satu pesan, berharap ada respon dan dukungan baik dari kakanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun, seseorang yang sedang dihubunginya itu justru tertawa miring.

"Maaf Sha...gue tau ini hanya alasan lo karna pengen ketemu gue... nanti kalau gue siap kita akan ketemu...."

Jika ditanya bagaimana Alan menebak ? Tentu saja dia tau karna setelah Asha kabur, Aksa sudah lebih dulu menelpon Alan kalau Ashakira pasti akan menemui Alan karna itu tujuannya. Melihat kembali pesan itu, Alan membalas dengan jawaban yang pasti membuat Asha kesal.

Namun nyatanya semua dugaan Alan adalah kesalahan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun nyatanya semua dugaan Alan adalah kesalahan besar. Menarik nafas dalam-dalam, Asha benar-benar kehilangan harapannya. Setelah berusaha menunggu respon kakaknya itu, Asha justru mendapat penolakan atas harapannya sampai dia bertekad akan menghampiri dua manusia itu seorang diri. Cukup Bundanya saja jadi korban laki-laki itu. Tidak lagi !

Menghubungi Aksa ? Rasanya Asha tidak ingin menambah beban laki-laki itu. Apalagi saat ini Asha kabur dari rumah sakit setelah Aksa menjaganya dengan baik.

Meremas ponselnya sambil menahan rasa yang bergejolak dalam dirinya. Asha bertekad akan melabrak dua insan itu. Dengan mata yang sudah siap menumpahkan air mata membuat pandangannya sedikit berkabut. Ia menyeberangi jalan untuk menuju Caffe.

"ASHA !!!"

Bruuukkkk

"Tidak....tidak...jangan...jangan lagi Tuhan..".

Begitu pilu. Kosong, itulah yang dirasakan Aksara. Lelaki yang selalu mengagumi senyum indah Asha.

"Aku Terlambat lagi....".

=====================================

"Janganlah engkau berduka atas apa yang telah terjadi, karena tidak ada apapun di dunia ini yang abadi"

- Imam Syafi'i -

Bantu support yaawwww🤗❤

Rintik Terakhir (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang