Part 29

16.2K 1.6K 663
                                    

Jangan bosen-bosen nunggu gama update yaaa.....

Pastii ada typo, soalnya nggak aku revisi,karena nggak ada waktu....

Tandai ya guysss....

1. Seberapa kangen kalian sama Gama dan Raden?

2. Ketik angka 100

3. Ketik "Gamaaa" duluu yaa

Jangan lupa follow ig mereka

@gama_sbas
@lunafelicia_c
@kirana_ozilla
@moza_aldebaran

Bantu promosiin GMTH dan TBP dongg!!

Jangan lupa baca JOVAN : BAD HUSBAND yaaa....

Jangan lupa juga baca cerita Gama : My Toxic Husband (S1)

•••••

Tepat pukul 12 malam ia sampai di rumah Gama. Dia tau jika, ini sudah terlalu malam untuk bertamu, namun apa dayanya karena dia baru saja datang kemari.

Tentu Luna tidak membawa Anna karena balita itu sudah tidur nyenyak di kamar.

Perempuan mengerutkan keningnya saat melihat sebuah motor Scoopy berwarna merah terparkir di halaman rumah Gama. Otaknya sedikit mengingat, tentang siapa pemilik motor itu.

Namun karena sudah khawatir dengan putra tercintanya Luna langsung mengetuk pintu rumah itu.

Tak berselang lama pintu itu pun terbuka, terlihat mantan suaminya terkejut dengan kehadirannya.

"Gue pikir lo udah ngelupain Raden." sindir Gama sembari menyandarkan tubuhnya di pintu.

Sejujurnya Luna sakit hati mendengar perkataan Gama yang seakan menganggapnya seorang ibu yang tidak menyayangi putra kandungnya sendiri. Namun apaa daya, ia tidak bisa mengutarakannya.

"Aku mau ketemu Raden." ucap Luna dengan suara rendahnya, tidak mau memperpanjang perkataan mantan suaminya.

Tanpa basa basi Gama pun mengangguk. Lalu mempersilahkan perempuan itu masuk ke dalam.

Sebenarnya Luna sedikit bingung, tumben sekali Gama tidak mengajak berdebat terlebih dahulu.

Langkah Luna berhenti tepat di depan pintu kamar putranya, saat melihat 2 wanita yang kini sedang berbaring di samping putranya.

Hatinya terisiris saat salah satu dari mereka kini sedang memeluk putranya.

"Lo telat," ucap Gama tersenyum remeh, saat ia melihat ekspresi wajah Luna yang terlatih murung.

Luna menoleh ke arah lelaki itu.

"Sakit kan liat anak sendiri di peluk orang lain?" lanjutnya lagi.

Luna tersenyum tipis. "Aku nggak papa."

Gama mendengus kasar, mendengar sahutan dari mantan istrinya itu yang terlihat baik-baik saja. Padahal tadi ia sengaja langsung memberikan Luna masuk, agar wanita itu sakit hati melihat keharmonisan ini. Tapi nyatanya perempuan itu menahan dirinya untuk baik-baik saja.

"Sama lun, dia juga sakit kalo tau ibu kandungnya sendiri lebih mementingkan keluarga barunya dari pada, anaknya yang lagi sakit." ucap Gama tetap melanjutkan perkataannya yang sempat tertunda.

"Raden cuma butuh waktu lo sehari aja buat nemenin dia, tapi kenapa lo nggak bisa?" tanya Gama sedikit membentak.

Gama kesal karena Luna datang selarut ini, sehingga putranya sudah tidur.

THE BEST PAPAOn viuen les histories. Descobreix ara