Part 3

23.9K 2.9K 769
                                    

Terimakasih untuk antusias kalian di part kemarin, aku seneng banget guys.

Bantu promosiin cerita Gama : My Toxic Husband dan The Best Papa ya guys

Kalian biasa ss part yang menurut kalian seru terus masukin ke sg kalian jangan lupa yg ig wpesjeruk ya.

Atau enggan buat JJ Gama dan Raden/video part seru, terus di post di tt

Aku juga bakal aktif promosi terus...

Pertanyaan random

1.  Suka makanan pedes atau manis?

2. Suka minuman panas atau dingin?

3.  Minuman favorit kalian

4. Makanan favorit kalian?

Absen dulu guys❤️

•••

Gama tersenyum tipis saat menyapa beberapa rekan kerja barunya. Ini adalah pertama kalinya ia bekerja di perusahan yang cukup besar.

"Gue minder Ar." ujar Gama mulai tidak percaya diri.

Apalagi saat melihat beberapa karyawan yang terlihat pintar walaupun hanya melihat dari wajahnya.

"Santai bro, awalnya gue juga minder tapi lo tau kan kalo gue anak pemilik perusahan ini." jawab Arka sedikit bercanda agar Gama tidak terlalu tegang.

"Udah datang aja nihh bro." sapa Bagas bersemangat.

Karena tidak cuma Gama yang bekerja disini melainkan Bagas juga. Arka cukup adil untuk keduanya.

"Lo serius nyaman kerja di sini?" tanya Gama sedikit berbisik kepada Bagas, agar Arka tidak mendengarnya takut jika laki-laki tersinggung.

Bagas menganggukkan kepalanya cepat. "Disini enak Gam. Banyak cewek-cewek cantik dan sexy yang bisa kita pandang tiap hari." balas Bagas seraya melirik ke arah salah satu karyawan yang menggunakan pakaian rok di atas lutut.

Gama pun mengalihkan perhatian ke arah sekitar, bener yang dikatakan Bagas bahwa banyak perempuan yang berpakaian sexy.

Ketika ia sedang asik dengan imajinasinya yang nakal, Arka menepuk pundaknya. "Gam lo disuruh ke ruangan bokap gue." ucapnya yang langsung membuat tubuh Gama gugup.

"Sana buruan," suruh Bagas.

Dengan perasan gugup, Gama pun memasuki ruangan pak Doni selaku ayah Arka.

"Pagi om." sapa Gama ramah.

Doni tersenyum tipis membalas sapaannya. "Ini bukan pertama kalinya kita bertemu Gama, jangan merasa canggung seperti ini." ujar Doni yang membuat Gama sedikit merasa lega.

Gama menggaruk lehernya yang tidak gatal sembari menyengir kuda. Tentunya ia masih merasa canggung, apalagi mengingat dulu saat ia masih bersekolah, dirinya sering kali ribut dengan Doni karena memaksa Arka untuk pulang.

Ya paling Gama ingat, ia pernah menonjok wajah Doni hingga bibir pria tua itu berdarah.

"Sebelumnya saya minta maaf karena dulu saat kamu masih SMK saya sering memarahi kamu karena anak saya tidak pulang." ujar Doni yang membuat Gama sedikit terkejut.

"Tapi setelah saya tau alasan jika ketidak pulangnya Arka itu karena keributan saya dan sang istri. Saya pribadi merasa bersalah kepada kamu dan juga Bagas." lanjutnya lagi.

Gama mengangguk sembari tersenyum sopan. "Saya juga minta maaf karena pernah ngerjain om."

"Gini, saya menyuruh Arka untuk mengajak kamu bekerja disini bukan semata-mata karena kamu sahabat putra saya. Akan tetapi, saya melihat bahwa kamu pria yang jujur dan bisa dipercaya." jelas Doni.

THE BEST PAPAWhere stories live. Discover now