Part 23

14.4K 2K 1.2K
                                    

Aku tau banget kalo cerita Gama memang masih banyak kekurangannya, apalagi aku suka banget typo, tapi tolong kerja samanya ya gaes...

Terimakasih yang udah kasih vote and komen

Aku mau pembaca Gama aktif kaya part 22, okey harus pada komen!!!

Pertanyaan random

1. Bunga yang paling kalian suka?

2. Mawar atau melati?

3. Kalian punya hewan peliharaan apa aja?

4. Tim kucing atau kelinci?

Jangan lupa follow ig wpesjeruk
@gama_sbas
@lunafelicia_c
@kirana_ozilla
@moza_aldebaran

Komen di setiap paragraf!

Tolong pada komen, hiii!!!

•••••

Seketika tubuh Luna mematung saat melihat SG mantan suaminya yang sedang  berada di sebuah Club bersama putranya. Ia langsung lemas, seperti tak bertulang. Mengapa Gama tidak berpikir panjang saat membawa putranya ke tempat haram? Raden masih kecil, seharusnya balita itu dibawa ke tempat yang lebih bermanfaat.

Bahkan dirinya saja sudah tidak mau ke tempat itu lagi, mengingat masa remaja yang kelam.

Rasanya Luna marah dan kesal, ia juga takut jika kelak Raden dewasa akan pergi ke ketempat laknat itu.

Ingin sekali ia menegur Gama dan memarahinya, karena dia telah menjerumuskan Raden ke hal yang negatif.

Hanya saja, Luna tidak bisa melakukanya  karena selama ini ia mengunakan akun fake untuk melihat perkembangan kehidupan Raden.

Ia mengusap wajahnya kasar, lalu menghubungi Viona, menanyakan kebenarannya.

Jika Gama tau ia masih sering memantaunya, pasti lelaki itu akan marah dan memblokir akunnya.

Viona

Vii, kamu tau Gama bawa Raden ke club?

Sorry, Lun. Aku juga baru tau semalem, Arka yang bilang sama aku. Kata dia, Gama baru saja ribut sama bokap kamu

HHH, GAMA BERANTEM SAMA PAPA AKU?!!

Iya, sampai mereka tonjok-tonjokan.
Memangnya kamu nggak pulang ke rumah bokap?

Enggak, soalnya Batra baru aja balik dari Singapura
btw makasih vii, kamu udah kasih tau aku.

•••••

Luna memasukan ponselnya ke dalam tas lalu keluar kamar.

Tepat di ruang tamu ia bertemu dengan Batra dan juga putrinya yang asik bermain.

"Aku titip Anna ke kamu." ucap Luna sedikit tergesa-gesa.

Batra berdiri dengan Anna yang berada digendonganya. Ia pun berjalan mendekati Luna. "Kamu mau kemana?" tanyanya penasaran.

"Ke rumah mama," jawab Luna lalu mengambil kunci mobil yang berada dimeja.

"Nggak mau dianter aja?" tanya Batra menawarkan diri. Mumpung ia sedang tidak ada pekerjaan dan sudah lama tidak berkunjung ke rumah orang tua Luna.

THE BEST PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang