chapter 28

981 60 2
                                        


Malam ini villa terlihat sangat ramai karena semua orang disana sedang makan malam, sesekali bercanda dan berbincang seru.

Joshua dan juga Jeremy mempersiapkan kejutan untuk tena dan juga tara, mungkin kalau kalian berfikir joshua dan Jeremy tidak romantis karena akan melamar kedua pacarnya hanya didalam villa itu tidaklah benar, karena nyatanya menurut joshua dan juga Jeremy, yang terpenting dalam lamaran itu adalah disaat semua orang yang sayang dan perduli pada kita menyaksikan hari bahagia kita.

Setelah makan malam berakhir, joshua mengajak tena untuk berdiri, semua yang berada disana memandang joshua dan tena dengan senyum merekah, merasa ikut merasa bahagia, terlebih hillyan yang kini berada dalam pelukan jendral, memandang joshua dan tena penuh haru.

Hillyan merasa bahagia karena abangnya sedang mengajak sang kekasih untuk menuju jenjang yang lebih serius tepat dihadapannya, joshua itu sangat menyayangi hillyan makanya semua moment bahagia dalam hidup joshua, joshua ingin hillyan jadi orang yang pertama yang ikut merasakan bahagia.

"Sayang, aku tau mungkin kita belum lama jalin hubungan"

"Tapi aku pengen kamu selalu
dampingin aku dalam hal apapun,
kamu udalh jadi bagian terpenting
dari hidup aku, dan aku nggamau
kehilangan kamu"

"Mungkin ini ngga romantis, aku
mutusin buat lamar kamu disini
karena disini ada adek, ada yang
Iain juga yang selalu dukung kita"

"Tena, will you marry me?"

Semua ungkapan hati joshua membuat tena terharu, tak percaya karena joshua benari mengajaknya menikah padahal hubungan mereka belum terlalu lama.

"Yes, I do" jawab tena mantap.

"Thank you sayang" joshua mengecup punggung tangan tena.

"Aku yang harusnya bilang terimakasih karena kamu udah mau bawa aku buat ngelangkah kejenjang yang lebih serius" tena mengusap kedua pipi joshua.

"Aku seneng bisa jadi bagian
keluarga dari kalan, punya
adek gemes kaya hillyan,  I love you jo" ujar tena dengan senyuk manisnya.

"I love you too sayang" jawab joshua senang.

"Kakak, congrats ya" ucapan hillyan membuat tena menoleh.

"Thank you adek gemesnya kakak" tena mengecup pipi hillyan saat adiknya itu mendekat kearahnya.

"Seneng ngga dek?" tanya joshua lalu tersenyum.

"Seneng dong abang, adek seneng banget soalnya kakak tena bakalan jadi kakak kandung aku hehe"

Joshua sudah memasangkan cincin pada jari manis tangan kiri tena, lalu setelahnya Joshua, tena dan juga hillyan berpelukan, menyalurkan rasa kasih sayang mereka dalam pelukan itu, Hillyan yakin setelah ini kehidupannya akan semakin merasa bahagia setelah mendapatkan kakak seperti tena, tena yang begitu mengerti nya dan juga menyayanginya tanpa pamrih.

Setelahnya Jeremy yang berdiri dari duduknya dan berlutut dibawah kursi yang tara duduki, tara yang masih sibuk memperhatikan joshua, tena dan hillyan yang masih berpelukan pun menoleh begitu menyadari Jeremy sedang berlutut kearahnya.

Tara tersenyum manis karena dirinya mulai paham Jeremy juga akan melamarnya malam ini, merasa hubungannya selama ini tak sia-sia dan berakhir dengan Jeremy yang mengajaknya untuk lebih serius dalam hubungan ini.

"Kenapa kamu jadi ikutan bang jo?" tanya tara sambil mengerutkan keningnya.

"Kalo kamu pikir aku lamar kamu
karena ikut-ikut bang jo, itu semua
ngga bener sayang" ujar Jeremy memberi penjelasan.

"Kita udah punya rencana masing-masing dan setelah sharing kita putusin buat lamar kalian diwaktu yang bersamaan" ucap Jeremy lagi.

"Aku tau kamu pasti udah pikirin ini mateng-mateng, trimakasih ya?" tara tersenyum manis.

"Jangan bilang terimakasih, aku lamar kamu karena aku pengen nikah sama kamy, hidup sama kanmu selama yang kita bisa" Jeremy menggenggam kedua tangan tara.

"Will you marry me?" tanya Jeremy sambil tersenyum manis.

"akuu mauu" jawab tara pelan.

  Jeremy memakaikan cincin pada jemari lentik milik tara, mengecup tangan tara dengan senyum yang terus saja ia pamerkan dibibirnya.

Setelahnya Jeremy membawa tara ke dalam pelukannya, hillyan yang melihat itu pun mengusap dan berdiri antara Jeremy dan tara, meminta untuk agar dirinya dipeluk juga.

"Adek seneng bang jo sama bang jere mau pada nikah hehe, aku sayang kalian semua" ucapan hillyan membuat Jeremy makin mengeratkan pelukan itu.

"Gue boleh lamar Lyan Juga ngga bang?" tanya jendral memecah keheningan.

"Udah punya apa lo berani lamar adek gue?" tanya Jeremy galak.

"Abang ngga boleh galakin gaga-nya adek" hillyan melotot kearah Jeremy.

"Begitu adek gue lulus kuliah, gue izinin lo lamar adek" ujar joshua memberi kata penyemangat untuk jendral.

"Waahh thank you bang jo, bang jo ini memang yang terbaik"

Semua yang disana tertawa saat Jeremy memberi gestur akan memukul jendral dan Jeremy malah terkena pukulan pada dadanya oleh hillyan.

Hillyan harap keluarga mereka akan menjadi keluarga yang selalu bahagia.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC 🌞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC 🌞

Jangan lupa vote-nya 🌞

WITH YOU (Nohyuck) ^•^ [END] ^•^Where stories live. Discover now