Siang ini setelah kelas pertama selesai Hillyan pergi ke kantin karena merasa lapar, Hillyan pergi sendirian karena Rey, nathan dan juga cello sedang pulang sebentar sebelum jam kedua mata kuliah berlangsung.
Hillyan tak ikut ketiga temannya pulang karena takut jika sudah sampai dirumah nanti dirinya malah malas balik lagi ke kampus, hillyan dengan tenang memakan makanan yang dirinya pesan tadi sambil sesekali memainkan ponselnya.
Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di kursi di meja yang sama dengan hillyan duduki saat ini, pria itu menatap hillyan yang sedang serius makan lalu tersenyum, hillyan yang merasa tidak mengenal pri didepannya itu mengernyit bingung.
"lo siapa? kenapa tiba tiba duduk disini?" tanya hillyan sambil menatap pria didepannya.
"gue dika, kating lo di prodi seni musik, nama lo siapa?" tanya lelaki bernama dika itu.
"gue hillyan, kak dika ada urusan sama gue?" tanya hillyan sambil sesekali memakan makanannya.
"ngga ada sih, gue cuma pengen kenalan aja, karena gue tau lo ambil jurusan yang sama kaya gue, lo bisa nyanyi?" tanya dika sambil mencondongkan wajahnya mendekat kearah hillyan.
"suka nyanyi doang, bukan bisa" jawab hillyan singkat.
"Gue seneng deh punya adek tingkat gemes kaya lo.
"hah? dimana letak gemesnya?" tanya hillyan heran.
"pokoknya lo gemes, gue pengen kenal lebih deket sama lo, boleh?" tanya dika lalu tersenyum.
"deket dalam konteks apaan?" tanya hillyan bingung.
Belum sempat dika menjawab, ada seseorang lagi yang datang menghampiri mereka, hillyan mendongakan kepalanya dan mendapati jendral sedang menatapnya datar.
Hillyan tak mengerti apa arti tatap jendral, tapi hillyan merasa sedikit takut karena jendral sesekali mengeraskan rahangnya.
"gue cariin dari tadi, taunya lagi mojok, dia siapa?" tanya jendral ketus.
"ini kak dika kating gue, lo kenapa nyariin gue?" tanya hillyan sambil mendongak karena jendral yang masih berdiri.
"Pengen aja, emangnya ngga boleh? lo lagi sibuk sama dia?" tanya jendral sambil melirik dika.
"engga gaga, sini duduk" ucap hillyan sedikit menarik jaket yang jendral kenakan.
"lo ada urusan apa sama hillyan?" bukannya duduk jendral malah bertanya sarkas kepada dika.
"gue pengen deketin hllyan, kenapa nanya nanya?" ucap dika ketus.
"Lyan cowo gue, jangan ganggu
Lyan lagi kalo lo ngga mau berurusan sama gue" jendral menatap mata tajam dika.
"baru juga pacar, belum nikah, lebay banget" ujar dika yang membuat jendral makin mengeraskan rahangnya.
"mending lo pergi dari sini, jangan sampe gue nonjok lo" ucap jendral yang sudah semakin emosi.
"gue ada urusan sama hillyan, bukan sama lo, gue duduk di sini duluan sebelum lo, ngapain gue harus nurut omonganan lo" dika menatap nyalang kearah jendral.
"Ihhh udah jangan berantem kak dika maaf ya Lyan pergy dulu"
Hillyan membungkuk sopan lalu menarik tangan jendral pergi dari kantin, setelah mereka sampai diparkiran hillyan melepas genggaman tangannya pada jendral lalu menghela nafas pelan.
Sedangkan jendral masih mengeraskan rahangnya karena baru beberapa hari mereka kuliah sudah ada yang berani dekati hillyan, jendral tidak akan membiarkan siapapun merebut hillyan darinya.
Sebenarnya tadi setelah selesai kelas jendral ingin ke kantin untuk membeli minuman, namun perhatiannya teralihkan saat melihat hillyan sedang duduk disana dengan orang yang tidak jendral kenal.
"kenapangomong kaya gitu sama kak dika?" tanya hillyan pelan.
"kenapa? Lo mau dia deketin lo? lo seneng baru masuk kualh udah ada yang suka sama lo?" tanya jendral sedikit menunduk karena perbedaan tinggi badan mereka.
"apasih gaga, Lo jangan sok tau ya, gue cuma ngga mau punya masalah sama kating, apalagi gue mahasiswa baru" ujar hillyan.
"menurut gue omongan lo tadi bikin da kesel, gue beneran ngga mau bikin keributan disini"ucap hillyan lagi.
"gue ngga masalah kalo harus punya masalah sama dia buat jauhin lo dari kating modelan dia, gue ngga suka ada orang yang deketin lo" ucap jendral menatap kearah lain.
"ngga jelas lo, mana ngaku-ngaku
jadi cowo gue lagi" hillyan bersedekah sebal.
"oh lo risih? haha sorry deh" ucap jendral lalu terkekeh.
"Sorry udah bikin dia mikir lonudah punya cowo, nanti gue cari dia buat jelasin semuanya"
Jendral sudah akan melangkahkan kakinya namun di tahan oleh hillyan, hillyan tak merasa risih hanya saja dirinya benar-benat tak ingin membuat keributan, apalagi ini menyangkut hal pribadi.
Hillyan tau mungkin dika hanya tertarik padanya dan ingin berteman, hillyan hanya mencintai jendral bukan yang lain, tapi hillyan belum bisa ungkapin semuanya karena dirinya takut jendral tak punya rasa yang sama sepertinya.
"gaga apaan sih!!" bentak hillyan karena merasa frustasi.
"gue pulang duu, sekali lagi sorry, ntar gue cari dika buat jelasin semuanya, biar dia bisa deketin lo lagi".
Jendral pergi begitu saja tanpa menoleh kearah hillyan yang sedang mengusak rambutnya kasar, bukan ini yang hillyan maksud, bukanya tidak suka jendral menganggapnya pacar, hanya saja hillyan tak mau jendral punya musuh karena kejadian ini.
Biarlah hillyan pikirkan nanti bagaimana meminta maaf pada jendral yang sedang marah padanya, hillyan harus pergi ke kelas karena ada mata kuliah kedua yang beberapa menit lagi akan dimulai.
TBC 🌞
Jangan lupa vote-nya 🌞
YOU ARE READING
WITH YOU (Nohyuck) ^•^ [END] ^•^
FantasyKe-tujuh teman masa SMP yang berpisah karena sekolah di SMA yang berbeda, Kembali berkumpul saat mereka akan menjadi Mahasiswa baru di sebuah kampus. Dua dari ke-tujuh orang itu sama-sama memiliki perasaan sejak SMP, tapi belum saling mengungkapka...
![WITH YOU (Nohyuck) ^•^ [END] ^•^](https://img.wattpad.com/cover/344423524-64-k32844.jpg)