Ke-tujuh teman masa SMP yang berpisah karena sekolah di SMA yang berbeda, Kembali berkumpul saat mereka akan menjadi Mahasiswa baru di sebuah kampus.
Dua dari ke-tujuh orang itu sama-sama memiliki perasaan sejak SMP, tapi belum saling mengungkapka...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Begitu mendapat izin dari adiknya, Jeremy langsung bergegas menuju kamar hillyan, Rasa bahagia saat mengetahui bahwa hillyan sempat bertemu dengan tara kemarin membuat Jeremy ingin cepat-cepat meminta maaf pada hillyan.
Jeremy berjalan cepat menaiki tangga, masuk begitu saja kedalam kamar adik bungsunya, mendapati hillyan sedang duduk di kursi belajarnya sambil sesekali menulis sesuatu pada buku-buku nya.
Jeremy mendekati hillyan lalu memeluk adiknya itu dari belakang, mencium pipi hillyan gemas dan menggigitnya karena merasa rindu sekali, tak berbicara beberapa hari membuat Jeremy begitu merindukan hillyan.
Hillyan berteriak kencang karena merasakan pipinya yang basah dan terasa sakit, memukul Jeremy kencang dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Sakit tau ngga!!" pekik hillyan keras membuat Jeremy terkekeh.
"maaf sayang, abang kangen hehe, sakit ya? sini abang usap"
Jeremy usap pipi hillyan yang ada bekas gigitannya, mengecup pipi itu gemas sekali lagi, setelah itu Jeremy membawa tubuh kecil hillyan kedalam pelukannya, mengusap punggung dan belakang kepala hillyan dengan lembut, membuat hillyan menyamankan pelukan itu, hillyan tentunya juga merindukan Jeremy.
"Maafin abang buat yang kemarin itu ya?, abang tau abang udah keterlaluan banget sama adek" ucap Jeremy dengan nada lembutnya.
"Adek udah maafin abang, kita ngga perlu ingettnget hal yang bikin kita sakit kan? kemarin adek juga udah ketemu kak tara dan bahas semuanya" ujar hillyan sambil terus tersenyum.
"dihh kan emang kak tara pacarnya abang" gerutu hillyan sebal.
"Kemarin kan kak tara cerita katanya udah setahun deket sama abang, bahkan abang sama kak tara kenal udah dari pas kuliah" ujar hillyan masih menatap Jeremy.
"kak tara juga cerita kenapa abang baru mau kenaln dia sama adek, maaf karena selama ini adek terlalu pemilih ya bang?" ucap hillyan lagi.
"abang udah paham kenapa alasan adek kaya gitu, adek cuma mau yang terbaik buat abang kan? terimakasih karena adek udah sayang banget sama abang ya?" Jeremy mengelus rambut adik kesayangannya dengan lembut.
"abang, adek itu semenjak momny sama daddy ngga ada cuma punya abang ganteng sama abang jo"
"udah seharusnya adek sayang sama kalian melebihi apapun, adek emang lagi capek kemarin makanya kurang bisa respon dengan baik waktu abang kenalin kak tara ke adek"
"Adek jadi pemilih selama ini entah untuk abang jo, ataupun abang jere karena adek benar-benar Perduli, adek ngga mau kalo kedua abang aku milih pasangan yang salah nantinya"
"adek emang belum dewasa tapi terbukti selama ini kalo paca2 abang ngga sesuai sama aku mereka beneran ngga tulus kan sama kalian?"
"adek cuma pengen yang terbaik buat kedua abang aku, orang yang paling berjasa dalam hidup adek setelah mommy dan daddy"
Hillyan berujar panjang lebar, mengutarakan berapa dirinya menginginkan abangnya itu hidup dengan pasangan hidup yang benar-baik entah pada kedua abangnya maupun dirinya.
"Abang sangat berterimakasih karena adek selalu berusaha yang terbaik untuk abang dan juga bang jo, adek itu titipan yang mommy dan daddy kasih untuk abang, dan abang sayang banget sama adek" ujar Jeremy lalu mengecup kening hillyan.
"adek juga sayang banget sama abang hiks" isak hillyan mulai terdengar.
Tangisan hillyan membuat Jeremy membawa adik bungsunya itu kembali kedekapannya, merasa beruntung Jeremy diberikan adik yang memiliki hati begitu tulus seperti hillyan, Jeremy semakin merasa kasih sayangnya pada hillyan semakin besar.
Perdebatan antar saudara itu sudah biasa, hanya tinggal kita bisa menyikapinya dengan baik atau malah membuat masalah itu semakin buruk, dan biasanya sebuah permasalahan pada hubungan persaudaraan menjadikan mereka semakin dekat dan tau watak masing-masing dari saudara mereka sendiri.
"udah jangan nangis, kita nonton yuk dibawah?" ajak Jeremy sambil tersenyum.
Setelah Jeremy keluar dari kamarnya, hillyan membuka ponselnya, mengirimi pesan pada jendral dan bercerita bahwa dirinya sudah berbaikan dengan Jeremy.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.