chapter 7

1.8K 146 1
                                        

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

  Jendral sudah tak membalas pesan lyan, sebenarnya jendral berada di rumahnya, dirinya memang belum ingin bertemu dengan lyan karena takut menyakiti lyan dengan kata-kata nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

  Jendral sudah tak membalas pesan lyan, sebenarnya jendral berada di rumahnya, dirinya memang belum ingin bertemu dengan lyan karena takut menyakiti lyan dengan kata-kata nya.

   Bohong kalau jendral bilang tak cemburu, buktinya sekarang ini dirinya masih memikirkan bagaimana lyan marah karena dirinya mengklaim hillyan sebagai pacar jendral didepan kating.

  Jendral hanya merasa lyan risih dan tak ingin dianggap punya pacar, mungkin lyan memiliki ketertarikan dengan dika seperti apa yang jendral pikirkan saat ini.

  Jendral mengusak rambutnya kasar lalu merebahkan tubuhnya keatas kasurnya dan mulai memejamkan matanya, tanpa jendral tau lyan masih menunggu balasan pesan dari jendral.

  Hillyan duduk di soffa depan TV, hillyan masih setia menatap ponselnya, berharap jendral membalas pesannya dan bisa bertemu, hillyan benar-benar tidak tau kalau ucapannya tadi siang membuat jendral berfikir dirinya risih karena diklaim sebagai pacarnya.

  Hillyan memanyunkan bibirnya dan membanting ponselnya kasar keatas soffa, joshua yang baru pulang bekerja mendekati hillyan yang terlihat sedang sedih, joshua mendudukan dirinya disamping lyan lalu mencubit pipi hillyan gemas.

"kok cemberut?" tanya joshua lembut.

"adek lagi sedih soalnya gaga marah sama adek" jawab hillyan lalu memukul soffa.

"Sebentar, gaga tuh siapa?" tanya joshua mengernyit.

"ishh jendral abang" jawab hillyan kesal.

"Lagian adek manggilnya gaga abang kan taunya jendral"

"sekarang abang tanya,jendral kenapa bisa marah sama adek?" joshua menggenggam tangan hillyan sambil sesekali mengelus nya.

"dikampus tadi ada yang deketin adek, terus bilang mau kenal lebih deket gitu, trus jendral bilang kalo adek itu pacar dia ke kating adek"

"adek cuma ngga mau jendral punya masalah karena ngomong kasar ke kating adek jadi adek marahin jendral karena dia udah ngeklaim adek sebagai pacar dia, jendral mikirnya adek risih, trus sekarang marah" ucap hillyan memberi penjelasan.

"ngga heran sih" ucap joshua sambil tersenyum.

"ngga heran kenapa?" tanya hillyan bingung.

"adek abang ini manis banget, jadi baru beberapa minggu kuliah udah ada yang mau deketin" jawab joshua lalu menjawil pelan hidung kecil hillyan.

"abang ini tau poin-nya ngga si? adek tuh ceritain jendral yang lagi marah bukan cerita adek ada yang naksir" ujar hillyan semakin kesal.

"Haha iya maaf sayang" joshua mengusap lembut rambut hillyan.

"jadi makin sebel" hillyan bersedekap.

"udah jangan sebel-sebel adek udah sempet minta maaf sama jendral?" tanya joshua lagi.

"belum, jendral diajak ketemu ngga mau, adek ngga mau dia marah abang" ucap hillyan menatap joshua sendu.

"udah coba dichat?" tanya joshua.

"udah tadi, tapi adek mau minta maaf secara langsung, cuma jenderalnya ngga mau ketemu" mata hillyan sudah berkaca-kaca.

"gini ya dek, menrut abang jendral
cuma masih emosi aja karena mikir
adek risih dia ngaku-ngaku jadi
pacar adek"

"jadi menurut abang, mending adek biarin jendral sendiri dulu"

"ntar kalo udah tenang baru adek ajak ngobrol lagi, sekalian minta maaf udah buat jendral salah paham, adek ngerti?" joshua sebisa mungkin membuat hillyan paham posisi jendral.

"yaudah iya, makasih abang" hillyan memeluk joshua sebentar.

"udah jangan sedih lagi, mau makan ice cream ngga?" tanya joshua sambil mengusap punggung kecil adiknya.

"Mauuuu, tapi stock-nya abis" jawab hillyan setelah melepas pelukannya.

"abang ganti baju dulu, kita pergi keluar buat beli ice cream, jangan sedih lagi ya" joshua berdiri dari duduknya.

"oke abang, adek tunggu sini ya" ucap hillyan senang.

  Joshua mengangguk lalu mengecup kening hillyan, hillyan tersenyum manis karena mood-nya sudah membaik, joshua memang paling mengerti hillyan, setelah beberapa menit menunggu kini joshua mendekati hillyan lalu menggandeng tangan adik kecilnya itu menuju mobil.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC 🌞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC 🌞

Jangan lupa vote-nya 🌞

WITH YOU (Nohyuck) ^•^ [END] ^•^Where stories live. Discover now