"adek mau pesan yang varian apa, biar kakak panggil waiters" tanya tara pelan.

"adek mau vanilla mix coklat" jawab hillyan singkat.

"Ok sebentar ya"

Setelah tara memanggil waiters, beberapa menit kemudian pesanan mereka sudah sampai dimeja, hillyan memulai percakapan dengan tara sambil sesekali menyuapkan ice cream pada mulut kecilnya.

"adek boleh tanya?" tanya hillyan sambil menatap tara.

"boleh sayang, mau tanya apa?" tara bertanya balik.

"kak tara udah lama kenal sama abang jere?" tanya hillyan lalu memakan kembali ice creamnya.

"hmm, kalau buat kenal sih udah dari kita kuliah dek, cuma kalo deket baru satu tahun ini sih" jawab tara santai.

"abang jo kok udah kenal juga sama kak tara?" tanya hillyan lagi.

"kakak emang lebih dulu dikenalin ke bang jo, karena adek kan ngga disini waktu itu, terus ada alasan lain juga
makanya Jeremy baru bisa ngenalin kakak sama kamu" jawaban tara membuat hillyan menghela nafas pelan.

"pasti karena adek pemilih ya kak?" tanya hillyan lalu tersenyum canggung.

"kak tara ngerti kok kenapa adek bisa jadi pemilih kaya gitu, emang ngga bisa sembarangan buat nerima orang yang deket sama saudara kita, apalagi kan kakak tau adek deket banget sama bang jo, dan juga Jeremy" tara berucap sambil terus tersenyum agar hillyan paham bahwa tara tak keberatan dengan sikap hillyan kemarin.

"adek cuma pengen yang terbaik buat kedua abang adek kan?" tanya tara dengan nada lembut.

"iya kak tara, cuma mungkin emang adek terlalu berlebihan, maaf juga buat kemarin karena adek ngga sopan sama kakak ya?" jawab hillyan pelan.

"emangnya kenapa kok adek bisa Bersikap kaya gitu? Bukan karena adek ngga suka sama kakak kan?" tanya tara sedikit ragu, takut hillyan kembali sedih.

"engga kakak, adek emang suka
badmood kalo kuliah lagi banyak tugas, makanya kemarin bawaanya
sebel sama abang, adek sorry ya?" hillyan terus saja meminta maaf karena takut tara masih merasa tak enak hati karena masalah kemarin.

"adek ngga perlu minta maaf terus sayang, kakak udah seneng banget, karena hari ini adek ngajak kakak ketemu, adek juga udah baik banget karena udah mau minta maaf yang sebenarnya ngga perlu" ujar tara masih tersenyum manis.

Terjawab sudah rasa penasaran hillyan, ternyata tara benar-benar orang yang baik, dan menurutnya sangat cocok dengan Jeremy, hillyan senang karena kedua abangnya memiliki pendamping hidup yang begitu pengertian padanya.

Jawaban-jawaban lembut tara pada semua pertanyaannya membuat hillyan senang bukan main, kak tena dan kak tara, sosok kakak baru yang hillyan miliki, hillyan yakin kedua orang itu akan terus menyayanginya.

Benar kata jendral semalam, kedua abang Hillyan takkan mungkin menggeser posisinya dengan kedua kekasih mereka, hillyan punya tempat tersendiri dihati kedua abangnya.

Hillyan mulai berfikir jika bisa hidup berdampingan dan saling sayang mengapa harus melarang kedua abangnya memiliki pasangan bukan?

"adek seneng banget kedua abang adek udah punya pacar, adek nitip bang jere sama kakak ya?" ujar hillyan menggenggam sebelah tangan tara.

"iya sayang, terimakasih karena udah percayain jeremy ke kak tara ya?" ucap tara membalas elusan tangan hillyan.

"Sama-sama kakak" jawab hillyan sambil tersenyum lebar.

"habis ini adek mau ngga nonton sama kakak" ajak tara dengan nada senangnya.

"Mauuu" jawab hillyan riang.

Tara bangun dari duduknya dan memeluk hillyan, merasa gemas karena hillyan begitu polos dan juga baik hati, setelah ini mereka pergi ke bioskop untuk menonton film dan kebetulan selera film mereka sama.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



TBC 🌞

   Jangan lupa vote-nya 🌞

WITH YOU (Nohyuck) ^•^ [END] ^•^Where stories live. Discover now