Tena menggeserkan kursinya mendekati kursi yang hillyan duduki, mencoba menggenggam tangan itu dan untungnya hillyan tak menolaknya, membuat ten tersenyum lembut karena tau hillyan adalah anak yang sangat baik.

"adek ngga suka ya sama kakak?" tanya tena dengan nada selembut mungkin.

"Biasa aja" jawab hillyan masih ketus.

"maaf kalo adek ngga suka sama kakak ya, kakak ngga tau apa alasan adek ngga suka sama kakak, tapi boleh adek kasih tau kaka biar kakak paham" ujar tena sambil terus menatap mata indah hillyan.

"kakak benci aku ngga?" tanya hillyan yang membuat joshua mengernyitkan keningnya.

"Dek kok nanya gitu?" tanya joshua merasa tak enak.

"abang ngga inget dulu kenalin orang sama akutapi dia benci aku? aku cuma ngga mau abang pacaran sama orang yang ngga suka sama aku, tapi kalo emang buat yang ini abang tetep mau pertahanin, silahkan, aku pulang" ucap hillyan berusaha mengingat masa lalunya dimana orang yang joshua kenalkan padanya begitu membencinya.

"ngga gitu dong dek, hargain kak tena yang mau kesini buat ketemu kamu" ujar joshua.

"trus abang ngga hargain aku?" tanya hillyan dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Jo, udah dong, biar aku yang bicara sama adek" tegur tena karena merasa kasihan pada hillyan.

"kak Tena ngga tau Orang seperti apa yang adek maksud, tapi kak tena ngga benci sama adek, kak tena ngga punya adek dan ngga punya kakak dan hidup sebagai anak tunggal, waktu abang jo ceritain soal adek, kak tena langsung bilang pengen ketemu, itu
karena kak tena seneng bisa punya adek kalo emang bisa sampai nikah sama bang Jo" tena berucap sambil terus tersenyum membuat hillyan terisak karena perasaan tak enaknya.

"kak tena ngga bisa paksa adek buat suka sama kakak, tapi makasih karena udah mau kesini buat ketemu kak tena ya sayang?" ujar tena lagi.

Hillyan mulai menangis karena perasaan bersalahnya pada kak tena, semakin panjang kak tena berucap hillyan semakin tau kalau kak tena benar-benar orang yang sangat baik, hillyan termakan trauma masa lalunya saat bertemu orang baru yang dimana itu adalah pacar dari abangnya, hillyan menunduk semakin terisak, tena yang merasa tak tega pun membawa hillyan kedalam pelukannya.

Dirasa hillyan sudah tenang, tena membantu mengusap air mata pada pipi hillyan yang mana membuat hillyan tersenyum didalam tangisnya.

"Maafin adek" ucap hillyan sendu.

"ngga papa sayang, kak tena ngerti, adek mau makan?" tanya tena lembut.

"Mau ice cream aja" jawab hillyan.

Joshua membantu memesan menu makanan yang tena inginkan dan tak lupa memesankan hillyan ice cream, setelah itu mereka makan dan sesekali berbincang.

"Katanya adek punya pacar kok ngga dibawa kesini?" tanya tena sambil tersenyum.

"abang jo tadi jemput jadi gaga ngga bisa ikut" jawab hillyan membalas senyum itu.

"namanya gaga? lain kali kenalin
sama kak tena ya?" tanya tena lagi.

"Namanya jendral tapi adek panggilnya gaga, nanti kalo udah ada waktu aku kenalin deh sama kak tena" jelas hillyan.

Mereka bertiga asyik mengobrol sampai akhirnya mereka pulang jam 5 sore, hillyan sangat menyukai tena padahal pertemuan pertama kali mereka tidaklah bagus, tena benar-benar sosok yang sangat baik, mendengarkan dengan baik dan sesekali memberi saran saat hillyan bercerita, joshua yang dari 2 bulan lalu menimbang akankah dirinya mengenalkan tena pada hillyan atau tidak pun ikut lega karena mereka berdua sangat dekat sekarang.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




TBC 🌞

Jangan lupa vote-nya 🥰

WITH YOU (Nohyuck) ^•^ [END] ^•^Where stories live. Discover now