Ke-tujuh teman masa SMP yang berpisah karena sekolah di SMA yang berbeda, Kembali berkumpul saat mereka akan menjadi Mahasiswa baru di sebuah kampus.
Dua dari ke-tujuh orang itu sama-sama memiliki perasaan sejak SMP, tapi belum saling mengungkapka...
"Gue tau Lyan orang yang sangat baik, makanya dia ngga enak buat nolak ajakan lo walaupun dengan cara dia bohong sama gue"
"Gue masih belum terima aja, kaya Lyan lebih ngutamain rasa ngga enaknya sama lo ketimbang jujur sama gua" jendral mengusak rambutnya kasar.
"tapi bukannya dengan cara lo diem kaya gini malah bikin Lyan semakin merasa bersalah dan sedih jen? tadi gue anter dia pulang aja dia nangis terus di mobil, makanya gue putusin buat kesini danelasin semuanya walaupun gue harus dipukul sama lo" ujar mervin pasrah.
"Kalo tadi lo ngga lupa posting foto Lyan di twitter sampai sekarang pun gue bakalan percaya-percaya aja sama kebohongan kalian berdua, dan kalian bisa aja ngelakuin hal yang sama nantinya" jendral masih merasa emosi.
"Gue cuma minta tolong Lyan kali ini aja jen, ngga akan ada Lagi kejadian kaya gini nantinya" ujar mervin sambil sesekali mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
"Gue bersedia lo pukul gue lagi bahkan sampe gue masuk rumah sakit pun gue jabanin, tapi tolong maafin Lyan dan baikan, gue beneran ngga mau liat dia nangis terus karena masalah ini" mervin terlihat semakin merasa bersalah.
"Ngga perlu, mending sekarang lo pulang, gue muak banget Iiat muka lo" perintah jendral pada mervin.
"Tapi lo akan maafin Lyan kan?" tanya mervin pelan.
"Ini hubungan gưe sama Lyan terserah gue mau maafin dia apa ngga"
"Dan perlu gue tegasin sekali lagi, Gue ngga akan biarin hubungan gue rusak karena temen brengsek kaya lo" ucap jendral tegas yang membuat membuatmu mervin menelan ludahnya gugup.
Setelah mendengar ucapan jendral, mervin pergi begitu saja dari rumah itu, masih dengan perasaan bersalah yang bersarang di hatinya, merasa menjadi orang paling bodoh karena telah membuat masalah seperti ini dalam hubungan temannya sendiri.
Dan untuk saat ini mervin mungkin harus menghindari keduanya untuk membuat jendral dan juga Hillyan kembali seperti sedia kala.
Jendral sedang berbaring di kasurnya dan dirinya kini memikirkan hillyan, wajah cantik yang begitu ia puja, hari ini harus menangis karena pertengkaran, jendral rasa dirinya kini ingin mendengar suara pacarnya itu.
Jendral ambil ponsel lalu menghubungi nomor hillyan, beberapa detik menunggu akhirnya telepon itu terhubung.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hillyan: hallo
Jendral: ........
Hillyan: Gagaa
Jendral: .........
Hillyan: kenapa telfon ga?, udah mau ngomongin semuanya?
Jendral: belum tidur?
Hillyan: tadi udah tidur tapi kebangun kamu belum tidur?