chapter 2 - milky way dan andromeda

740 113 3
                                    

NCT Dream adalah salah satu grup idola paling ideal untuk digemari. Definisi rangkuman dari segala hal baik yang sesuai standar. Orang-orang yang pantas menerima cinta sebanyak yang bisa bayi dapatkan, sekaligus merangkap jadi pemuda impian yang sangat relevan dengan ekspektasi.

Apa kalian juga salah satu yang menganggap kami begitu?

Sayang sekali harus kukatakan kenyataan pahit kalau kalian sedang ditipu habis-habisan.

Kelompok kami tidak seperti itu- mungkin juga sebagian besar pelaku industri ini. Kami tidak menggemaskan. Kami bukan pemuda lucu yang kalian kenal. Kami tidak sesempurna yang kalian lihat.

Kami, NCT Dream, sejatinya sama seperti kalian, kakak atau adik kalian, teman-teman kalian dan tetangga kalian.

Kami memiliki kelebihan yang dibarengi kelemahan. Kami adalah kebaikan yang diimbangi keburukan. Kami hanya segelintir idividu yang berada di transisi menuju kedewasaan- masa pemberontakan dan rasa ingin tahu.

Lebih lanjutnya, kami adalah pemuda yang akan mengeluh dan memutar bola mata saat kamera dimatikan, bersorak atas kepura-puraan yang telah disudahi untuk sesi satu hari. Tiga-empat dari kami tak pernah tidak mengernyit geli mengingat citra yang sudah disuguhkan.

Saat kalian kegirangan di depan layar, boleh jadi kami tengah mengumpat satu sama lain. Kemungkinan paling ironis, kala kalian mencurahkan segenap hati ke dalam harapan tulus beratasnamakan kami, boleh jadi di sini sedang ada rundingan demi mengakali jadwal agar dapat pergi ke tempat hiburan malam.

Tetapi tidak perlu begitu kecewa, kalian tidak sepenuhnya gagal karena masih ada yang berhasil terselamatkan. Yeah, setidaknya do'a kalian masih didengar oleh Tuhan, Dewa atau apalah kalian menyebutnya.

Hah, Aku? Konyol sekali. Jangan membuatku menertawakan kepolosan kalian, tolong.

Dia Jisung. Si beruang- eh, dia ini apa ya? Kok aku tidak ingat. Hng, tikus ....? Hahaha, maaf. Belakangan pekerjaan merentet ke arahku seperti gerbong kereta yang saling bergandengan. Efeknya memang ingatanku yang jadi sedikit luntur- juga perut yang kerap kali keroncongan. Tetapi intinya aku dapat menjamin kalau Jisung hidup dengan baik. Dia peduli, bersyukur dan tidak menganggap kalian hanya sebagai mesin uang.

Lalu bagaimana denganku?

Hm .... bisa dibilang tidak jauh beda dari yang lain.

Segala yang kupertontonkan adalah topeng. Karakter yang dikenal publik merupakan sosok ciptaan agensi dan aku sekadar pelakon. Aku terbiasa menjalani keseharian sambil memainkan dua peran; tokoh Huang Renjun yang sesuai minat pasar dan Hwang Injun yang benci terhadap dunia seisinya- tidak seekstrem itu sih, tapi hampir.

Langkah demi langkahku telah ditentukan. Harus seperti apa dan melakukan apa, semuanya sudah ada dalam naskah yang terorganisir. Jangankan manusianya, aku yakin kalian bahkan sadar jika tempat duduk saja sudah diatur.

Pada dasarnya, pemuda lugu yang dulu menyanyi Chewing Gum dengan gigi gingsul manis nan imut tidak lebih dari salah satu pelaksana konsep hidup paling populer, yakni menipu dan ditipu.

Suka tak suka, kenyataanya memang begitu. Lagipula manusia hanyalah bentuk solid dari kemunafikan. Sekarang aku yang melakukannya, barangkali besok atau lusa kalian berada di posisiku.

Toh, aku sekadar bekerja. Uang kalian yang membuatku berputar di lingkaran kepalsuan ini. Jadi santai saja dan nikmati hidup sebisa mungkin.

Pun aku sedang melakukannya; memperhatikan dengan seksama ke mana alur akan membawaku dan sejauh apa Dreamies menunjukan sisi paling menakutkan dari seorang teman.

"Bukan cuma kamu saja, hyung."

Aku menoleh, tempat di sampingku telah diambil. "Apanya?"

Ekpresi Jisung tertekuk kecut, mendelik ke satu arah. "Yang hanya berperan sebagai anggota NCT Dream. Aku bukan bagian dari Dreamies. Mereka bahkan tidak merasa harus mengajakku."

cromulent | jaemrenWhere stories live. Discover now