Ke-tujuh teman masa SMP yang berpisah karena sekolah di SMA yang berbeda, Kembali berkumpul saat mereka akan menjadi Mahasiswa baru di sebuah kampus.
Dua dari ke-tujuh orang itu sama-sama memiliki perasaan sejak SMP, tapi belum saling mengungkapka...
"Cantik banget pacar gaga nih" ucap gaga memuji hillyan.
"Maluu" ujar hillyan menunduk malu.
"Ngga usah malu sayang, kita jalan sekarang ya"
Hillyan menganggukan kepalanya lalu menerima uluran tangan jendral, jendral bukakan pintu mobil itu agar hillyan masuk dengan mudah, setelahnya jendral masuk kedalam mobilnya dan mulai memasang kata seatbelt untuk hillyan.
Jendral membawa mobilnya menyusuri jalan yang masih sangat ramai itu, menuju caffe milik temannya yang sering jendral datangi, mengajak hillyan naik ke-rooftop caffe itu, datang seorang waiters lalu jendral memesan beberapa menu untuk menemani dirinya mengobrol dengan pacarnya itu.
"Kembang apinya nanti tepat jam 9 malam, kita ngobral duu ya" ucap jendral dengan nada lembutnya.
"kamu sering kesini?" tanya hillyan pelan.
"waktu kamu masih diluar negri aku sering banget kesini malem2, soalnya temen aku juga bebasin aku buat kesini kapan aja" jawab jendral menatap hillyan yang Menatapnya.
"Lihat kamu kaya gini lucu deh yang, inget tadi pagi kamu nangis gara-gara ngira bang Jeremy ngga ngasih izin kita buat pacaran" ujar jendral lagi.
"Tapi kenapa kamu bisa marah banget kaya tadi pagi deh yang, kamu ngga mau putus sama aku ya?" tanya jendral lalu terkekeh.
"ya kamu pikir aja, setelah kita pisah 3 tahun karena aku harus ke luar negri, giliran kita udah pacaran, abang seenaknya bilang ngga kasih izin, aku marah lah" jawab hillyan lalu memanyunkan bibirnya.
"Tapi kan ngga boleh gitu tau yang sama abang, kasian mereka, kedua abang kamu itu kelihatan sayang banget sama kamu" nasihat jendral lembut.
"iya nggak lagi gaga, aku cuma kesel aja tadi pagi sama abang, aku gamau putus, masa baru pacaran udah di suruh putus" jawab hillyan.
"iya sayang ngga, lagian kalo misalkan abang kamu beneran ngga kasih izin aku bakalan usaha lebih lagi biar kita ngga dipisahin, aku sayang banget loh sama kamu" ujar jendral lalu mengusap rambut hillyan lembut.
Belum juga hillyan menjawab omongan jendral, terlihat kembang api di bawah sana mulai menyala, terbang menuju langit dan berbunyi kencang, terlihat cahaya kembang api itu mulai memenuhi langit-langit diatas rooftop, jendral gandeng tangan hillyan dan mengajaknya berdiri didekat pagar pembatas, memperhatikan indahnya kembang api pada malam itu, hillyan mendongak sambil terus tersenyum karena hatinya ikut terasa berbunga.
Disatu sisi yang lain, jendral malah lebih suka memperhatikan sosok pacar manisnya yang terus saja tersenyum manis, jendral reflek melingkarkan sebelah tangannya dipinggang ramping itu, mengajak badan kecil itu mendekat kearahnya dan jendral kecup pucuk kepala hillyan.
Hillyan menatap wajah tampan jendral yang terus tersenyum kearahnya, wajah jendral makin mendekat dan mengecup bibir hillyan singkat, terlihat hillyan yang membulatkan matanya karena tidak menyangka jendral akan berani menciumnya di bibir.
Namun setelah beberapa detik jendral dan hillyan sama-sama tertawa, malam ini mereka merasa hubungan mereka akan lebih dekat kedepannya.
"kamu kenapa gemesin banget sih" ujar jendral lalu mencubit hidung kecil hillyan.
"kamu sama aja kaya abang, bilang aku gemes padahal aku ngga ngapa-ngapain" gerutu hillyan.
"Justru gemesnya kamu itu natural sayang, jadi ngga ngapa-ngapain juga tetep kelihatan gemes" ucap jendral dengan senyumnya.
"kita dibolehin keluar sampe jam berapa ga?" tanya hillyan.
"Jam 10 sih, ntar kita pulang dart jam setengah 10 biar keburu sampe rumah" jawab jendral lalu memeriksa jam pada ponselnya.
"Emang kenapa kalo lebih dikit?" tanya hillyan pelan.
"Kamu masih mau lama-lama sama aku ya? Tapi aku ngga mau ingkarin janji buat pulangin kamu tepat waktu sayang, aku takut kita ngga dibolehin pergi berdua lagi" jendral mengusap pipi halus hillyan.
"hmm yaudah deh" jawab hillyan pasrah.
"I love you" ucap jendral lalu kembali mengecup bibir kecil itu.
"Hehe I love you too" jawab hillyan malu-malu
Waktu sudah menunjukan pukul setengah 10, jendral mengajak hillyan pulang karena takut dirinya tak akan dipercaya lagi oleh joshua dan Jeremy karena tak menepati janjinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.