51. Pensi

164 8 28
                                    

HEHEHE

Jangan maraaahhhh

Maaaaffff

Selamat membaca, ya? Semoga sukaaa!

Voteee dulss jangan lupaa, loveyou!

***

Zeva turun dari motor Chiko ketika sampai tepat di depan pagar rumah Irene.

Ia menyerahkan helm milik Chiko yang dia pakai. "Makasih, Ko."

Chiko mengangguk. "Nginep aja, kalau lo balik ke rumah sakit malem ini, nanti malah jadi kemalaman. Biar gue yang temani Zio di rumah sakit."

Zeva tersenyum penuh haru menatap Chiko. Dia berjalan maju mendekati Chiko, lalu memeluk cowok itu. "Sekali lagi, makasih banyak Ko."

Dia benar-benar bersyukur memiliki Chiko dihidupnya.

"Iya sama-sama. Masuk sana."

Zeva mengangguk, dia pun masuk setelah Chiko mengendarai motornya meninggalkan Zeva.

Zeva langsung masuk ke dalam dan langsung menuju kamar Irene.

"ZEVAA!!" Audrey dan Irene kompak memeluk Zeva. Ketiganya berpelukan hangat.

Setelahnya, ketiganya sama-sama duduk membentuk lingkaran kecil.

"Jadi, kenapa lo bolos kemarin? Lo belum cerita." Audrey langsung bertanya.

Zeva terkekeh. "Langsung banget ditembak pertanyaan begini nih? Berasa disidang guru BP gue."

Irene mendelik. "Ya lagian?? Kita udah mau naik ke kelas 12. Kalau lo bolos terus gimana mau naik?"

"Iya-iya maaf sayangku cintakuu." Zeva mencolek dagu Audrey dan Irene bersamaan.

Dia menghela napas. "Gue ribut sama Zaki kemarin lusa, dan gue males aja liat mukanya. Gue ngerasa sedih aja kalau ketemu dia."

Audrey dan Irene sama-sama terkejut. "Maksud lo?"

Irene langsung menyahut. "Tuhkan! Emang gak bener itu geng mereka, udah gue bermasalah sama Jul, sekarang lo juga? Bangsat emang!"

"Petir enggak yaa..." sahut Audrey.

"Heleh bucin! Bukan enggak, tapi udah tobat! Dulu kan playboy abis??" Zeva ikut menimpali.

"Yeeh malah bahas masa lalu gue, cepetan cerita!" Audrey mendelik kesal, kenapa jadi membahas masa lalunya yang buruk itu dengan Petir??

Zeva dan Irene tertawa.

"Gue kesini mau denger cerita Irene anjrit! Kenapa jadi ditagih cerita??"

"Udah cepet cerita dulu, habis itu gue yang cerita! Biar nyambung nih."

Zeva memutar bola mata malas. Akhirnya dia menceritakan singkat pertengkarannya dengan Zaki kemarin lusa.

"Dih anjing?? Si Beby Beby itu juga, gak tau malu anjir? Ya oke dia emang temennya cowok lo, tapi kayak sadar gak sih disitu ada lo cewenya??" Irene terbakar emosi.

Audrey ikut menimpali. "Bahkan Zeva udah terlalu baik anjing mau ngertiin?? Emang dasar si Zaki juga brengsek gamau peka sama cewenya."

"Ya kan?? Kebayang gak sih lo berdua? Gue telan pahit-pahit itu rasa cemburu gue, tapi gue masih dibilang kekanak-kanakan anjir? Tai emang." Emosi Zeva kembali menyulut.

"Dan lo tau kenapa gue bisa putus sama Jul? Dia selingkuh anjinggggggg..." Irene berteriak histeris. Meluapkan rasa sesak dan kesal dihatinya.

"HAH???" Zeva melongo.

Z' struggleOnde histórias criam vida. Descubra agora