45. Perkara tidak ada kabar

101 8 4
                                    

Balik lagiiii 😭😭😭

ABSEN DULU PEMBACA SETIA double Z 👉

masih ada gak sih???

cek cek haloo?? semoga masih ada amin 😭

langsung aja cusss!!

***

Sudah jam pulang sekolah, tapi kantin sekolah masih saja ramai membuat Zeva harus ngantri beberapa menit hanya untuk membeli air mineral.

Setelah selesai membayar air mineral yang dia beli, Zeva langsung segera kembali menuju lapangan, ingin lebih lama memperhatikan Zaki bermain basket.

Melihat ketampanan Zaki yang bertambah berkali lipat jika sedang berkeringat.

Sampai di pinggir lapangan, Zeva dibuat heran akibat tidak melihat adanya tanda-tanda Zaki di lapangan. Hanya tersisa teman-teman Zaki yang masih berlatihan.

"Toni!" Zeva memanggil salah satu teman Zaki yang juga ikut latihan basket.

"Oi??"

"Zaki kemana, lo tau gak?"

"Tadi dia nerima telfon, habis itu cabut gitu aja. Gue gak tau kemana."

Zeva mengerutkan dahi, dia meraih ponsel dari dalam saku-nya lalu mencari kontak Zaki, menghubungi cowok itu.

Berkali-kali Zeva telfon, tak ada jawaban apapun dari Zaki.

"Lo kemana sih, Zayang?" gumam Zeva bingung.

Tak kunjung mendapatkan balasan telfon, Zeva akhirnya memilih pulang sendiri menggunakan ojek online.

Sampai di rumah, berharap Zaki menelfonnya balik memberikan kabar atau bahkan datang langsung ke rumah. Namun harapan hanya sekedar harapan, karena sampai malam hari tiba, Zaki masih sulit dihubungi. Zeva masih belum tahu dimana keberadaan Zaki, cowok itu benar-benar hilang tanpa kabar.

Jujur saja Zeva khawatir, dia takut terjadi sesuatu pada Zaki, atau cowok itu memiliki masalah, Zeva hanya ingin Zaki memberi kabar.

Zeva menguap, merasakan kantuk sudah menyerang akhirnya Zeva memilih untuk tidur karena jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Zeva hanya bisa berdoa, Zaki baik-baik saja dan tidak ada masalah apapun.

___

Zeva hampir saja terlambat datang ke sekolah akibat telat bangun, ia tepat sampai di sekolah ketika gerbang hendak ditutup.

Ia menelusuri lorong kelas menuju kelas-nya.

DUK

Saking terburu-burunya Zeva berlari, dia sampai tidak sadar menabrak seseorang.

Kepala Zeva mendongak ke atas, melihat siapa cowok yang tak sengaja dia tabrak, yang aroma wangi-nya seakan familiar di penciuman Zeva.

Seperti wangi...

"Zayang??"

Alis Zaki terangkat sebelah. "Kenapa lari-lari?"

"Gue telat," Zeva cengegesan.

Mengingat sesuatu, Zeva meninju bahu Zaki pelan. "Kemarin kemana hah? Pulang gitu aja, mana gak ngasih kabar. Gue khawatir tau??"

"Kemarin ada sesuatu, Beby---"

"-Oh Beby. Okay gapapa gue ngerti," Zeva tersenyum menanggapi-nya. Sebenarnya dia ingin marah, tapi entah kenapa dia tidak bisa marah pada cowok tampan di depannya ini.

Z' struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang