35. Keributan

264 25 3
                                    

Hai? Masih ada orang disini?

_________

Zeva keluar dari area kamar mandi setelah mencuci tangan sehabis membuang air kecil. Dengan langkah cepat, Zeva kembali ke meja pojok, dimana semua temannya berkumpul.

"WOI ZE!" Langkah Zeva terhenti saat menyadari ada yang memanggilnya.

Zeva hampir memekik saat melihat Helen tepat ada di depannya. "Woi kangen banget gue sama lo!"

Helen tertawa. "Kemana aja? Udah lama lo gak dateng ke area balap."

Zeva menggaruk belakang kepalanya. "Biasalah, nyokap bokap marah."

"Anak balap lagi pada kumpul njing, dimeja sana!" Helen menunjuk meja yang tak jauh dari tempat Zeva berdiri.

"Ayolah kumpul, gue kenalin sama anak baru, cakep woi!" Helen menarik Zeva untuk bergabung ke mejanya.

Zeva terkekeh. "Anak baru, lo pikir sekolahan," cibirnya.

"Bab, gue kesini sama temen, kayaknya gak bisa ikut kumpul sama lo pada," ujar Zeva tak enak.

Helen akhirnya berhenti menarik Zeva. "Eh serius? Gue kira sendiri anjir."

"Atau lo kenalan dulu lah sama si anak baru, ayo!" Helen tetap memaksa Zeva untuk gabung ke mejanya.

Zeva pun akhirnya pasrah, tidak enak jika menolak lagi. "Secakep apaan sih emang?" sindir Zeva merasa Helen terlalu berlebihan.

"Sebelas dua belas sama patung inceran lo itu!"

Zeva sontak tertawa mendengarnya. Patung yang dimaksud Helen itu, adalah Zaki Ardhyan.

"LUCAS, WOI!"

Zeva membulatkan kedua bola matanya saat melihat ternyata Lucas, anak baru yang dimaksud Helen.

"Kenalin temen gue, Zeva."

Lucas mengangguk. Mengulurkan tangan pada Zeva seraya tersenyum. "Lucas."

Zeva dengan terpaksa menyambut uluran tangan itu. "Zeva," ujarnya pelan.

-Z-

Zayang is calling

"Gue angkat telfon dulu, Bab."

Zeva langsung mengangkat telfon dari Zaki.

"Ada yang ganggu lo?"

Zeva mengerjapkan matanya. Zeva memang ditahan sebentar oleh Helen, jadi mungkin terasa lama bagi Zaki dan temannya yang lain.

"Eh enggak, ini gue udah mau balik ke meja kok."

"Hm, jangan lama."

Sambungan langsung terputus. Zeva berdiri, "Bab, gue balik ke pojok ya, ntar ngobrol lagi."

Helen mengangguk akhirnya. "Awas digoda cowok!" teriaknya.

Zeva tertawa mendengar itu, baru saja hendak beranjak, tangannya ditarik lembut oleh seseorang.

Z' struggleWhere stories live. Discover now